Madiun (Antara Jatim) - Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Madiun menjamin tidak akan terjadi penimbunan elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kilogram di wilayah kerjanya yang rawan mengakibatkan kelangkaan saat momentum Ramadhan dan Lebaran 2017.
"Kami jamin tidak ada penimbunan dan kelangkaan elpiji bersubsidi di tengah tingginya kebutuhan selama puasa dan menjelang Lebaran 2017. Hal itu karena kami selalu melakukan pemantauan," ujar Ketua Hiswana Migas Madiun Agus Wiyono saat melakukan pengecekan stok elpiji di SPBE dan pangkalan di Madiun, Kamis.
Menurut dia, pemantauan dan pengecekan akan rutin ia lakukan, baik di tingkat agen maupun pangkalan. Pemantauan dilakukan baik secara interen maupun melibatkan petugas gabungan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Madiun serta polisi setempat.
"Kami juga melakukan pemantauan di sejumlah SPBE atau stasiun pengisian bahan bakar elpiji yang ada di wilayah kerja kami," kata dia.
Ia menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan upaya pemerataan distribusi elpiji bersubsidi ke sejumlah lokasi di wilayah kerjanya, terlebih di daerah terpencil. Sehingga tidak ada kekosongan stok.
Sisi lain, sejak beberapa tahun terakhir, pihak PT Pertamina (Persero) juga sudah memetakan beberapa pangkalan di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.
"Sehingga, dipastikan pada bulan ramadhan tahun ini tidak ada penimbunan karena stok elpiji bersubsidi di wilayah Madiuh dalam kondisi aman," kata dia.
Sementara, dalam sidak dan pengecekan tersebut, petugas gabungan dari Hiswana Migas, pemda, dan polisi setempat memantau proses pegisian di SPBE yang ada.
"Hal itu bertujuan untuk memastikan cara pengisian elpiji bersubsidi di SPBE-SPBE yang telah dan sudah benar.
Sedangkan di agen dan pangkalan, pihaknya melakukan pengecekan stok yang ada. Ia juga meminta kepada SPBE dan Pertamina agar pasokan lancar sehingga kiriman ke agen, pangkalan, hingga pengecer lancar.
Data Hiswana Migas Madiun mencatat, jumlah kuota elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di wilayah kerjanya mencapai 4 juta tabung. Jumlah tersebut dapat ditambah akibat tingginya pemakaian selama bulan puasa dan lebaran. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017