Sampang (Antara Jatim) - Warga Desa Tamberu Laok, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin mendatangi mapolres setempat, mempertanyakan tindak lanjut penyidikan kasus pembunuhan yang menimpa warga desa bernama Busidin.

"Kami datang ke sini, untuk mempertanyakan tindak lanjut pengusutan kasus yang menimpa warga Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, Busidin oleh aparat kepolisian Polres Sampang," ujar jubu bicara warga Tamsul di Mapolres Sampang.

Kasus pembunuhan dengan korban bernama Busidin itu terjadi pada Rabu (10/5) sekitar pukul 01.00 WIB.

Busidin yang merupakan warga Dusun Lepele, Desa Tamberu Laok, tewas dikeroyok massa. 

Kabarnya, korban dikeroyok massa karena menjadi pelaku pencurian di salah satu rumah warga Desa Sokobanah Tengah. Padahal, menurut Tamsul, motif pembunuhan Busidin itu bukan karena pencurian, akan tetapi karena kasus perselingkuhan.

"Jadi, selain mempertanyakan tindak lanjut pengusutan kasus itu, kami datang ke sini juga karena ingin meluruskan pokok permasalah kasus pembunuhan dengan korban Busidin ini," kata Tamsul menuturkan.

Puluhan warga Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, ini mendatangi Mapolres Sampang meluruskan pokok persoalan yang sebenarnya dalam kasus pembunuhan itu, agar pelaku segera ditangkap.

"Sebab, jika motif pembunuhan dialihkan pada kasus pencurian, maka pelakunya pasti akan luput dari hukuman penjara," ujar Tamsul.

Warga Desa Tamberu ini juga membawa dua orang sebagai saksi dalam kasus tersebut, yakni MT (28) dan JN (40). 

Keduanya dihadirkan karena mengetahui secara langsung bahwa korban Busidin berselingkuh dengan warga di Desa Sokobanah Tengah, Kecamatan Sokobanah, Sampang.

Menurut Kepala Desa Sokobanah Laok Subaidi yang juga hadir ke Mapolres Sampang, bersama warga, sebelum kasus pembunuhan itu terjadi, pihaknya sudah berupaya melakukan mediasi, namun gagal.

"Motifnya memang masalah perselingkungan. Makanya Busidin terbunuh, kok tiba-tiba dilaporkan kasus pencurian, padahal sebelumnya persoalannya jelas, yakni perselingkuhan," ujar Subaidi.

Ia menuturkan, saat mediasi itu, tercapai kesepakatan, pelakunya hendak menyerahkan diri setelah membunuh Busidin yang diketahui berselingkuh dengan warga Desa Sokobanah itu.

"Tapi buktinya pelaku tidak menyerahkan diri, bahkan membalikkan fakta bahwa pembunuhan itu terjadi, lantaran pencurian. Itu sama sekali tidak benar," kata Subaidi.

Ia berharap, polisi bisa mengusut tuntas kasus itu, sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hery Kusnanto menyatakan, akan memperhatikan aspirasi yang disampaikan warga Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, itu.

"Masukan dari warga jelas akan kami perhatikan, dan proses penyidikan atas kasus pembunuhan dengan korban Busidin, warga Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, itu belum final dan masih berlangsung," ujar Hery Kusnanto. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017