Tulungagung (Antara Jatim) - Sebanyak 79 siswa di MTS Tunggangri, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu mengikuti ujian nasional berbasis komputer pengganti dampak gangguan teknis yang mereka alami saat pelaksanaan UNBK reguler, Selasa (2/5).
    
"UNBK pengganti diberlakukan khusus pada hari ini untuk siswa yang gagal ujian pada UNBK utama pekan lalu karena masalah teknis yang membuat kode token peserta tidak muncul," kata Kepala Tata Usaha (KTU) MTs Tunggangri Arif di Tulungagung, Rabu.
    
Gangguan teknis sempat kembali terjadi saat digelarnya UNBK pengganti, lantaran pasword yang terlambat keluar dari jadwal yang diperkirakan.
    
Akibatnya, pelaksanaan UNBK pengganti molor. Ujian akhirnya bisa dilakukan setelah kode token peserta keluar dan soal ujian yang langsung akses daring di jaringan komputer.
    
"Ya, sempat ada kendala, namun tidak berarti. Misal tadi mulai pengerjaan tidak tepat pukul 07.30 WIB, namun molor 10-15 menit, karena token keluar terlambat. Tidak menjadi hambatan karena selanjutnya ujian berlangsung lancar," ujarnya.
    
Sementara, teknisi MTs Tunggangri Khoirul Anam mengatakan UNBK susulan diberlakukan sebagai pengganti ujian utama yang gagal sesuai mata pelajaran yang diujikan.
    
Lantaran mengalami gangguan jaringan secara nasional pada sesi ketiga dengan mata pelajaran (mapel) bahasa Indonesia pada UNBK utama.
    
Jumlah peserta yang ikut ujian pengganti ini sekitar 79 peserta dari 128 peserta yang mengikuti UNBK pada sesi ketiga.
    
"Selasa pekan lalu, hampir seluruh SMP/MTs mengalami gangguan jaringan ini. Namun permasalahan di sini, hingga sesi ketiga berakhir sekitar pukul 16.30 WIB jaringan juga belum stabil," katanya.
    
Ia mengaku, dari 79 peserta  awalnya sempat mengikuti UNBK utama dengan lancar.
    
Namun diduga komputer didiamkan dan jaringan tak stabil, 79 peserta mengalami "logout" sendiri.
    
Upaya penanganan dilakukan progtor dan petugas teknis dengan mencoba melakukan sinkron ke server pusat untuk mengeluarkan password kembali.
    
Tapi terkendala jaringan maka hingga sesi ketiga password atau kata kunci tak muncul.
    
"Jadi awalnya anak ini semua sempat login. Tapi diduga karena jaringan 'down' akhirnya logout dan tak bisa login kembali karena token tak keluar. Padahal kami sudah mengupayakan, termasuk juga lapor ke dinas pendidikan untuk menindaklanjutinya," katanya.
    
Kemungkinan karena banyak yang mengalami gangguan dan menyebabkan kegagal ujian utama itu, membuat pusat membuka ujian pengganti.
    
Bahkan dugaannya semakin jelas, ketika melakukan sinkronisasi pada Selasa (9/5). Sebab dalam pilihan di aplikasinya, ada dua pilihan mapel  bahasa Indonesia dan matematika.
    
"Itu dugaan saja. Tapi dengan adanya pengganti ini, kami mendapatkan kesempatan juga. Dan jika ada siswa yang tak bisa hadir karena sakit hari ini (kemarin, red) bisa mengikuti ujian susulan yang akan digelar pada pada Senin (22/5) mendatang," katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017