Madiun (Antara Jatim) - Enam siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bani Alimursyad Magetan yang empat di antaranya telah ditemukan tewas akibat hanyut di sungai saat melakukan kegiatan "outbond" di Wana Wisata Grape Kabupaten Madiun dipastikan menerima asuransi jiwa masing-masing Rp15 juta.
     
"Masing-masing korban nantinya akan menerima asuransi jiwa sebesar Rp15 juta yang diserahkan ke ahli waris atau keluarga," ujar Administratur KPH Madiun Anis Kusandar kepada wartawan di Madiun, Selasa. 
     
Menurut dia, klaim asuransi tersebut merupakan hak masing-masing pengunjung yang datang berwisata ke Wana Wisata Grape di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. 
     
Adapun, Wana Wisata Grape tersebut dikelola bersama antara Perhutani KPH Madiun, Pemkab Madiun, dan warga setempat yang tergabung dalam LMDH. Hal itu karena wilayah hutannya merupakan kawasan milik Perum Perhutani.
     
Dalam pengelolaan tersebut, ditetapkan setiap pengunjung yang berwisata ke Wana Wisata Grape dikenakan tiket masuk sebesar Rp5.000. 
     
"Dari tiket Rp5.000 tersebut, sebesar Rp500 merupakan biaya asuransi jiwa yang uang pertanggungannya mencapai Rp15 juta jika meninggal dunia," kata Anis.
     
Sementara, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rahman Fikri mengatakan, hingga kini sudah ada empat dari enam siswa hanyut yang ditemukan petugas dalam kondisi meninggal. 
     
"Diharapkan dua lainnya yang belum ditemukan, dapat segera ditemukan. Pencarian dihentikan karena sudah gelap, namun kita akan tetap berkoordinasi jika ada temuan jasad di aliran sungai yang masih menjadi satu alur," kata Letkol Fikri.
     
Adapun empat korban siswa hanyut yang ditemukan petugas adalah Ahsanul fuad (14), Hasmi (14), Adliyan (13), dan Ma'arif (13). Mereka semua telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
     
Sementara, masih ada dua korban lagi yang hingga Selasa malam belum ditemukan. Yakni, atas nama Ramadhani (14) dan Gandi (13). 
     
Warga yang melihat ada temuan jasad di aliran sungai Bengawan Madiun, diminta segera melapor ke kantor polisi terdekat agar dapat dilakukan evakuasi. (*)
Video oleh: Louis R

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017