Jember, (Antara Jatim) - Belasan siswa sekolah menengah atas (SMA) negeri dan swasta di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengundurkan diri sebagai peserta ujian nasional, sehingga mereka tidak hadir mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang digelar 10-13 April 2017.

"Berdasarkan data yang masuk, tercatat 16 siswa tidak hadir dengan rincian sembilan siswa laki-laki dan tujuh siswa perempuan karena mereka sudah mengundurkan diri dari peserta UNBK," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Jember Lutfi Isa Anshori di Jember, Selasa.

Jumlah peserta UNBK tingkat SMA di Kabupaten Jember tercatat 7.101 siswa dengan rincian jumlah peserta yang hadir sebanyak 7.085 siswa dan sisanya 16 siswa tidak mengikuti UNBK karena sudah mengundurkan diri.

"Belasan siswa tersebut sudah mengundurkan diri sejak awal dengan berbagai alasan, padahal mereka sudah masuk dalam daftar nominasi peserta ujian yang ditetapkan sejak Oktober 2016," tuturnya.

Informasi yang dihimpun Dinas Pendidikan, lanjut dia, sebagian siswa ada yang memberitahukan alasan pengunduran diri dari peserta UNBK, namun ada juga yang tidak menyampaikan keterangan kepada sekolah.

"Sebagian siswa yang mundur itu karena menikah, memilih mondok ke pesantren, dan sebagian siswa tanpa keterangan. Padahal pihak sekolah sudah memberikan motivasi penuh kepada siswa untuk tetap mengikuti ujian nasional," ucapnya.

Lutfi mengatakan pelaksanaan UNBK tingkat SMA sejak hari pertama hingga kedua di Kabupaten Jember berjalan lancar karena sejauh ini tidak ada kendala terkait jaringan internet dan kelistrikan.

"Alhamdulillah UNBK berjalan lancar di 15 subrayon yang menyelenggarakan UNBK dan mudah-mudahan semuanya tetap lancar hingga hari terakhir pada Kamis (13/4)," ujarnya, menambahkan.

Sementara Kepala SMA Negeri Plus Sukowono Edi Suyanto mengatakan 102 siswa kelas XII hadir mengikuti UNBK yang dilaksanakan tiga sesi, sehingga tidak ada siswa yang absen atau tidak hadir.

"Kami sudah memberikan motivasi jauh-jauh hari kepada anak didik, agar seluruh siswa mengikuti UNBK, sehingga tidak ada yang absen, apalagi siswa yang mengundurkan diri sebagai peserta UNBK," tuturnya.

Sejauh ini, lanjut dia, siswa di SMA Negeri Plus Sukowono merasa sangat nyaman dengan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer karena tidak terlalu menguras energi untuk mengarsir seperti pada ujian yang menggunakan lembar jawaban komputer atau menggunakan kertas.

"Pelaksanaan UNBK lebih efektif karena siswa tinggal membaca soal dan mengklik jawaban yang tersedia. Berbagai antisipasi pemadaman listrik dan jaringan internet juga sudah disiapkan, namun ke depan pihak sekolah berharap ada fasilitas internet yang murah untuk daerah pinggiran seperti di Kecamatan Sukowono," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017