Madiun, (Antara Jatim) - Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rahman Fikri menyatakan pencarian tiga siswa Mts Bani Alimursyad yang belum ditemukan akibat hanyut di sungai saat melakukan kegiatan "outbond" di Wana Wisata Grape Kabupaten Madiun dilakukan dalam tiga wilayah.

"Hari ini proses pencarian tiga siswa yang belum ditemukan kembali dilanjutkan dengan menyisir tiga wilayah atau zona jalur sungai di Wana Wisata Grape," ujar Letkol Fikri kepada wartawan di lokasi Wana Wisata Grape, Selasa.

Menurut dia, ketiga wilayah tersebut adalah, wilayah 1 merupakan jalur sungai dari Grape sampai dengan Caping Gunung dengan melibatkan sebanyak 65 personel gabungan.

Kemudian wilayah 2 merupakan aliran sungai dari Caping Gunung sampai dengan Dam Sewu dengan melibatkan sebanyak 52 personel, dan wilayah 3 merupakan aliran Dam Sewu sampai dengan Nglumer dengan melibatkan sebanyak 52 personel gabungan.

Data menyebutkan, sejauh ini sudah ada tiga korban yang ditemukan dari enam siswa yang dinyatakan hilang akibat hanyut terseret arus sungai di kawasan Wana Wisaya Grape. Mereka ditemukan dalam kondisi meninggal.

Ketiga jasad korban yang telah ditemukan tersebut adalah, Ahsanul Fuad (14), Hasmi (14), dan Adliyan (13). Ketiga jenazah telah dipulangkan ke rumah duka di Takeran, Magetan setelah menjalani identifikasi di Rumah Sakit Paru Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Sedangkan tiga korban lainnya yang belum ditemukan adalah atas nama, Ma'arif (13), Gandi (13), dan Ramadhani (14). Tim gabungan dari Polres Madiun, BPBD Kabupaten Madiun, Kodim 0803 Madiun, Perhutani, relawan, dan warga sekitar masih terus melakukan pencarian.

Seperti diketahui, sebanyak enam siswa Mts Bani Alimursyad Dusun Banaran, Desa Kerik, Kabupaten Magetan hanyut di sungai saat melakukan kegiatan "outbond" di Wana Wisata Grape Desa Wungu Kabupaten Madiun, Jatim, Senin (10/4).

Secara keseluruhan ada sebanyak 128 siswa Mts Bani Alimursyad yang melakukan kegiatan outbond di Wana Wisata Grape. Mereka terdiri dari 43 siswa laki-laki dan 85 siswa perempuan dengan didampingi sekitar 10 guru.

Enam siswa yang hanyut tersebut merupakan bagian dari 15 siswa laki-laki yang nekat bermain di sungai saat jam makan siang setelah outbond. Sebelumnya, mereka telah diperingatkan jika sungai di kawasan setempat rawan banjir bandang saat musim hujan.

Sembilan siswa berhasil menyelamatkan diri, sementara enam lainnya hanyut akibat cepatnya terjangan banjir bandang dan derasnya arus sungai yang melanda tiba-tiba.(*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017