Jember (Antara Jatim) - Puluhan demonstran tolak tambang emas melalui kuasa hukumnya mengklarifikasi tentang adanya gambar logo palu arit dalam spanduk unjuk rasa yang dibawa warga dengan menggelar pertemuan di Kodim 0825 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

Dalam pertemuan yang digelar di aula Panglima Besar Jenderal Sudirman, Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Roby Bulan diwakili Pasintel Kapten (Arm) Yonaidi Desianto.

"Warga mengaku tidak tahu menahu terkait kemunculan logo palu arit dalam spanduk yang mereka bawa dan tentang logo PKI kami kecolongan, dan seluruh warga tolak tambang, saya jamin berhati NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata kuasa hukum demonstran Amrullah di Banyuwangi.

Ia mengatakan dua spanduk bergambar palu arit yang sekarang bikin gempar tersebut tidak pernah dibuat oleh warga yang menolak tambang karena waktu pembuatan tuntutan tersebut ada aparat dan wartawan yang berada di lokasi. 

"Kami mohon maaf atas kecolongan itu dan tidak ada kaitannya demo tolak tambang dengan lambang komunis. Jumlah spanduk yang dibuat warga saat itu sebanyak 11 buah dan seluruh spanduk yang dibuat telah terpasang di jalan," tuturnya.

Spanduk bergambar palu arit itu baru diketahui ketika melakukan aksi di depan kantor kecamatan dan berdasarkan keterangan warga, spanduk tersebut pemberian seseorang di tengah jalan. 

"Kami meminta aparat untuk mengusut siapa dalang di balik spanduk berlambang komunis itu dan warga akan memberikan data seluas-luasnya kepada aparat kepolisian, serta warga yang dimintai keterangan akan kooperatif," ujarnya.

Setelah spanduk titipan itu dibentangkan jarak 50 meter, tiba-tiba langsung hilang dan spanduk tersebut sedang dicari aparat kepolisian sebagai barang bukti, sehingga warga ingin menegaskan bahwa demo tolak tambang tidak ada kaitannya dengan komunis.

"Biar aparat kepolisian yang melakukan penelusuran karena aksi kami ditumpangi dan kami merasa kecolongan," katanya, menambahkan.

Menanggapi pernyataan tersebut, Pasintel Kodim 0825 Banyuwangi Kapten (Arm) Yonaidi Desianto meminta para demonstran untuk menunjukan siapa pembuat lambang PKI tersebut.

"Jika warga mengaku bukan, disini pihak kepolisian harus bisa mengungkap siapa dalang hingga muncul gambar tersebut. Kasus harus dapat terungkap karena PKI adalah musuh negara dan undang-undang jelas melarang semua hal yang berkaitan dengan PKI," katanya.

Sebelumnya puluhan warga demonstrasi untuk menolak tambang emas di Gunung Tumpang Pitu dengan menggelar unjuk rasa di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Selasa (4/4) dan dalam dua spanduk yang dibawa warga ditemukan gambar berlogo palu arit.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017