Jember (Antara Jatim) - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis, kembali berdemonstrasi di halaman gedung DPRD dan kantor pemerintah kabupaten setempat untuk menolak tambang emas di Kecamatan Silo.
"Hari ini kami kembali berunjuk rasa menuntut sikap tegas Bupati Jember untuk menolak tambang emas di Kecamatan Silo karena selama ini masih belum ada sikap resmi yang disampaikan kepada publik," kata koordinator aksi Abdul Hamid di sela-sela unjuk rasa di halaman Kantor Pemkab Jember.
Menurut dia, aktivis PMII Jember akan terus turun ke jalan untuk menolak segala bentuk pertambangan di Kabupaten Jember karena selama ini belum ada pernyataan langsung dari Bupati Jember Faida terkait dengan sikapnya menolak atau mendukung aktivitas pertambangan di wilayah setempat.
"Kami juga menuntut Bupati dan DPRD Jember mengeluarkan surat pernyataan resmi penolakan pertambangan, sehingga penolakan tersebut tidak hanya disampaikan secara lesan atau melalui media sosial," tuturnya.
PMII Jember, lanjut dia, juga meminta Bupati Jember Faida mengirimkan surat resmi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait pernyataan menolak pertambangan emas di Kecamatan Silo yang kabarnya hasil studi kelayakannya sudah keluar.
"Hentikan segala bentuk eksploitasi tambang di Jember karena dapat merusak lingkungan dan menyebabkan konflik sosial di masyarakat," katanya menambahkan.
Di DPRD Jember, pengunjuk rasa ditemui oleh anggota DPRD Jember Bukri yang menyatakan akan menyampaikan aspirasi mahasiswa PMII ke pimpinan, namun selama ini DPRD Jember memiliki komitmen yang sama untuk menolak tegas pertambangan emas di Silo.
"Sejauh ini DPRD Jember sudah tegas menolak adanya tambang emas di Kecamatan Silo, namun aspirasi PMII Jember akan kami sampaikan kepada pimpinan dewan," ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Bupati Jember Faida dengan didampingi Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, Komandan Kodim 0824 Letkol Inf Muhammad Nas, dan Kepala Kejaksaan Negeri Jember Hadi Sumartono menemui pengunjuk rasa di halaman Kantor Pemkab Jember.
"Bupati dan Wakil Bupati Jember secara tegas menolak tambang emas di Silo bukan hanya sekarang, namun jauh-jauh hari karena kami berdua adalah aktivis lingkungan, sehingga tidak akan ada rekomendasi persetujuan izin tambang di Jember," kata Bupati Jember Faida saat menemui pengunjuk rasa.
Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada surat yang masuk ke Bupati Jember terkait dengan izin tambang emas di Kecamatan Silo, tidak ada investor yang datang ke Bupati atau Wakil Bupati untuk melobi tambang, dan tidak ada laporan masalah progres izin tambang emas di Silo.
"Saya sudah menghubungi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim untuk memastikan bahwa Pemkab Jember tidak akan memberikan izin eksplorasi tambang emas di Kecamatan Silo, sehingga Gubernur Jatim juga tidak akan memberikan izin tambang emas di Jember," tuturnya.
Sebelumnya puluhan aktivis PMII Jember menggelar aksi serupa di halaman Kantor Pemkab Jember pada Senin (23/5), namun aksi unjuk rasa itu berakhir ricuh dan sejumlah mahasiswa terkena pukulan dan pentungan dari aparat keamanan yang menjaga Kantor Pemkab Jember.(*)