Jember (Antara Jatim) - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember berdemonstrasi menolak pertambangan emas yang berada di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Sejumlah aktivis PMII berorasi sambil membawa beberapa poster dan spanduk yang berisi tuntutan mereka di halaman Kantor DPRD dan Pemerintah Kabupaten Jember, Jumat.
"Kami dengan tegas menolak pertambangan di Jember karena eksploitasi tambang hanya akan merusak lingkungan," kata koordinator PMII Jember M. Nur Hasan Rasyid di Jember.
Menurut dia, unjuk rasa tersebut dilakukan menyusul pernyataan anggota DPRD Jatim (Hadinudin) dan DPR RI (Bambang Hariyadi) yang menyatakan bahwa Jember sudah menjadi wilayah incaran untuk cadangan emas nasional.
Dengan telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, maka Pemkab Jember tidak memiliki kewenangan penuh untuk menolak eksploitasi tambang dan informasi yang beredar menyebutkan potensi emas di Kecamatan Silo akan dieksploitasi oleh PT Aneka Tambang (Antam).
"Informasi yang terus bergulir akan kami kawal, sehingga kami mendesak adanya regulasi khusus melalui legislatif dan eksekutif untuk membentengi, agar tidak ada satupun pertambangan di Jember karena merusak lingkungan," katanya.
Ia menjelaskan PMII Jember mendesak Pemkab Jember untuk menyiapkan aturan antispasi terhadap otoritas pemerintah pusat dalam perizinan tambang, menghentikan manuver perizinan yang dilakukan anggota legislatif, dan menghentikan segala bentuk aktivitas pertambangan di Jember karena merusak lingkungan.
Di Kantor DPRD Jember, puluhan mahasiswa ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Jember Ni Nyoman Martini yang menegaskan pihak legislatif setuju dengan aspirasi aktivis PMII Jember yang menolak adanya pertambangan di Jember.
"Masih banyak sumber daya alam yang bisa dimaksimalkan selain tambang dan kami juga sudah berjuang maksimal untuk membatasi tambang melalui peraturan daerah rencana tata ruang dan wilayah (RTRW)," ucap politisi PDI Perjuangan.
Setelah ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Jember, puluhan aktivis PMII Jember melanjutkan aksinya dan menyuarakan tuntutannya kepada Pemkab Jember.(*)