Bondowoso (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional Bondowoso, Jawa Timur,
belum bisa mendistribusikan beras sejahtera (Rastra) kepada keluarga
penerima manfaat atau KPM karena terdapat selisih data penerima.
"Kendala keterlambatan pendistribusian beras sejahtera ini karena ada perubahan data. Jika sebelumnya kami menerima data penerima (warga kurang mampu) dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) namun tahun ini data yang diterima langsung dari Kementerian Sosial RI," ujar Kepala Bulog Sub-Divre Bondowoso, Muhammad Zaenal di Bondowoso, Senin.
Ia mengemukakan bahwa sejak Januari hingga awal April 2017 beras sejahtera belum bisa didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat yakni warga kurang mampu karena ada selisih data penerima sehingga berdampak pada pendistribusian.
Kendati demikian, katanya, pada bulan ini (April) Bulog akan segera mendistribusikan beras sejahtera karena pihaknya sudah menerima data penerima beras sejahtera dari Tim Koordinasi Provinsi Jawa Timur.
"Kami memastikan pendistribusian beras sejahtera dilakukan pada bulan ini, dan sebelum mendistribusikan pada 10 April Bulog juga akan menyosialisasikan terkait nama-nama penerima beras sejahtera yang didapatkan dari Tim Koordinasi Provinsi Jatim pada seluruh Camat dan kepala desa," katanya.
Ia menambahkan, data penerima 2016 dan 2017 yang diterima oleh Bulog berbeda dan nama penerima juga beda dan dimungkinkan ada nama yang sebelumnya mendapatkan jatah beras sejahtera namun tahun ini tidak terdaftar atau sebagai penerima.
"Oleh karena itu sebelum didistribusikan kami akan menyosialisasikan terlebih dahulu data penerima beras sejahtera pada Camat dan Kades supaya nama-nama penerima itu nanti dipampang di kantor desa masing-masing atau disampaikan langsung kepada masyarakat," paparnya.
Data diperoleh, pada 2017 jumlah keluarga penerima manfaat beras sejahtera di Bondowoso mengalami penurunan bila dibanding tahun sebelumnya (2016) yang tercatat sebanyak 101.000 penerima (KPM) sedangkan tahun ini berkurang menjadi 91.011 KPM (berkurang 10.219 penerima). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kendala keterlambatan pendistribusian beras sejahtera ini karena ada perubahan data. Jika sebelumnya kami menerima data penerima (warga kurang mampu) dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) namun tahun ini data yang diterima langsung dari Kementerian Sosial RI," ujar Kepala Bulog Sub-Divre Bondowoso, Muhammad Zaenal di Bondowoso, Senin.
Ia mengemukakan bahwa sejak Januari hingga awal April 2017 beras sejahtera belum bisa didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat yakni warga kurang mampu karena ada selisih data penerima sehingga berdampak pada pendistribusian.
Kendati demikian, katanya, pada bulan ini (April) Bulog akan segera mendistribusikan beras sejahtera karena pihaknya sudah menerima data penerima beras sejahtera dari Tim Koordinasi Provinsi Jawa Timur.
"Kami memastikan pendistribusian beras sejahtera dilakukan pada bulan ini, dan sebelum mendistribusikan pada 10 April Bulog juga akan menyosialisasikan terkait nama-nama penerima beras sejahtera yang didapatkan dari Tim Koordinasi Provinsi Jatim pada seluruh Camat dan kepala desa," katanya.
Ia menambahkan, data penerima 2016 dan 2017 yang diterima oleh Bulog berbeda dan nama penerima juga beda dan dimungkinkan ada nama yang sebelumnya mendapatkan jatah beras sejahtera namun tahun ini tidak terdaftar atau sebagai penerima.
"Oleh karena itu sebelum didistribusikan kami akan menyosialisasikan terlebih dahulu data penerima beras sejahtera pada Camat dan Kades supaya nama-nama penerima itu nanti dipampang di kantor desa masing-masing atau disampaikan langsung kepada masyarakat," paparnya.
Data diperoleh, pada 2017 jumlah keluarga penerima manfaat beras sejahtera di Bondowoso mengalami penurunan bila dibanding tahun sebelumnya (2016) yang tercatat sebanyak 101.000 penerima (KPM) sedangkan tahun ini berkurang menjadi 91.011 KPM (berkurang 10.219 penerima). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017