Bojonegoro (Antara Jatim) - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melakukan uji coba produksi minyak lapangan Banyuurip Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebesar 200 ribu barel per hari, yang sebelumnya 185.000 barel per hari.
    
"Produksi 200 ribu barel per hari ini sifatnya masih uji coba belum berjalan secara normal," kata "Public Affairs and Social Development" ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto, di Bojonegoro, Kamis.
    
Menurut dia, uji coba produksi yang berjalan sejak sebulan terakhir dilakukan tanpa menambah peralatan, tetapi bisa berjalan dengan normal.
     
Selain itu uji coba juga untuk mengetahui kemampuan sumur minyak lapangan Banyuurip Blok Cepu.
    
"Meskipun tanpa menambah peralatan ternyata peningkatan produksi menjadi lebih dari 200 ribu barel per hari tidak ada masalah," kata dia.
    
Padahal, kata dia, kemampuan peralatan produksi minyak di lapangan Banyuurip Blok Cepu, pada awalnya hanya 165 ribu barel per hari.
    
"Ketika ditingkatkan menjadi 185 ribu barel per hari tidak ada masalah termasuk ketika dilakukan uji coba produksi menjadi lebih dari 200 ribu barel per hari," jelas dia.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan peningkatan produksi minyak dari 185 ribu barel per hari menjadi lebih dari 200 ribu barel per hari itu sesuai permintaan SKK Migas untuk mengejar produksi minyak secara Nasional.
    
Hanya saja produksi minyak lapangan Banyuurip Blok Cepu lebih dari 200 ribu barel per hari secara normal terus menerus masih menunggu turunnya analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari Kementerian Lingkungan Hidup.
    
"EMCL mengajukan amdal baru, sebab amdal yang dulu hanya untuk produksi minyak 185 ribu barel per hari," ucapnya menambahkan.
    
Dengan demikian, kata dia, kalau memang izin amdal sudah turun maka EMCL akan meningkatkan produksi minyak lapangan Banyuurip Blok Cepu dari 185 ribu barel per hari menjadi lebih dari 200 ribu barel per hari.
    
"Saya kira April ini amdal sudah turun. Untuk peningkatan produksi tidak ada peningkatan besarnya pembakaran gas "flare"," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017