Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur komitmen untuk mempermudah investasi dengan harapan proses perdagangan dalam maupun luar negeri berjalan lancar dan menjadi pilihan utama investor.

"Kami fokus bagaimana barang-barang ekspor dari luar negeri tanpa harus transit terlebih dahulu ke suatu negara lain," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Rabu.

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, apabila hal tersebut dilakukan maka akan terjadi efisiensi pembiayaan serta biaya operasional barang dapat ditekan yang pada akhirnya akan berpengaruh harga barang.

Salah satu yang menjadi fokus, kata dia, ekspor impor Jatim dengan Polandia yaitu kapal dari Jatim yang membawa barang ke Polandia ketika pulang ke Jatim  tidak dalam keadaan kosong, tetapi bisa membawa barang-barang dari Polandia.

Sementara itu, hal sama dilakukan beberapa kabupaten di Jatim, salah satunya Bojonegoro yang kini gencar menawarkan investasi dengan memberikan insentif kepada calon investor.

"Kami menyiapkan enam insentif investasi di kawasan pedesaan di sana," ucap Bupati Bojonegoro Suyoto saat kunjungannya di Surabaya beberapa waktu lalu.

Kang Yoto, sapaan akrabnya, menyampaikan sejumlah insentif menarik yang ditawarkan antara lain tidak diberlakukannya UMK karena upah umum pedesaan (UUP) senilai Rp1 juta lebih.

Selain itu, Pemkab Bojonegoro siap membantu semua perizinan yang dibutuhkan, biaya perizinan mendapat potongan harga menarik, serta menanggung biaya pelatihan awal bagi karyawan.

"Kami juga akan membangunkan infrastruktur yang diperlukan karena menjadi salah satu fokus Pemkab Bojonegoro dari dana minyak dan gas, termasuk membebaskan pajak lokal selama lima tahun," katanya.

Tak itu saja, lanjut dia, pihaknya juga akan menanggung urusan dana sosial perusahaan (CSR) yang akan masuk ke sana.

Bupati yang juga wakil ketua umum DPP PAN tersebut optimistis tawaran insentif mampu mengundang kehadiran investor, salah satunya industri sepatu berkualitas ekspor merk "Clark" yang kini sudah diproduksi di salah satu pedesaan di Bojonegoro. (*)
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017