Madiun (Antara Jatim) - Harga gabah kering panen (GKP) di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur menurun saat musim panen padi pada awal tahun 2017 sehingga membuat petani rugi.
Hal itu seperti dialami petani di Kecamatan Ngariboyo, Magetan. Jika sebelumnya harga gabah kering panen mencapai Rp3.800 per kilogram, sekarang hanya mencapai Rp3.400 per kilogram.
"Harga gabah saat panen turun. Dari sebelumnya Rp3.800 per kilogram, menjadi Rp3.400 per kilogramnya," ujar seorang petani setempat, Andik kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, kondisi tersebut semakin membuat petani mengalami kerugian. Sebab, sebelumnya petani sudah merugi akibat hasil panen yang menurun karena serangan hama.
"Serangan hama telah membuat hasil panen kami turun hingga 25 persen. Kini kami masih dihadapkan dengan harga gabah yang turun saat panen," kata dia.
Ia menjelaskan, hasil dan harga gabah saat panen kali ini dinilai petani tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan selama masa tanam.
"Sebab, biaya pembelian pupuk juga obat-obatan pembasmi hama cenderung mahal. Musim tanam lalu, serangan hama wereng sulit dibasmi akibat curah hujan yang tinggi," tuturnya.
Pihaknya mengakui turunnya harga gabah tersebut karena dipicu oleh stok yang melimpah saat panen. Meski demikian, para petani tidak dapat berbuat banyak.
Selain itu, harga yang turun tersebut juga diduga akibat ulah para tengkulak dari luar derah Magetan. Mereka sengaja membeli dengan harga murah untuk kemudian dijual keluar daerah dengan harga yang lebih tinggi.
Pihaknya berharap, Bulog dan pemerintah daerah turun ke lapangan untuk memantau harga gabah saat panen agar petani tidak dirugikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017