Surabaya (Antara Jatim) - Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur melakukan penyelidikan terkait temuan lima makanan dan minuman (mamin) anak-anak yang diduga mengandung narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Amrin Remico ketika dikonfirmasi, Sabtu mengatakan, untuk wilayah Jawa Timur, pihaknya sudah melakukan penyisiran dan penyelidikan terhadap jajanan anak sekolah di bangku Taman Kanak-kanak (TK).
“Di Jatim sendiri kita belum temukan adanya kasus serupa seperti di pusat. Meski begitu kami tetap lakukan penyelidikan terus, dan tidak tinggal diam terhadap peredaran gelap narkoba di Jatim,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim, AKBP Ria Damayanti mengatakan, bidang cegah dayamas terus mengadakan sosialisasi dan pengetahuan terhadap bahaya narkoba. Adapun sasarannya atau fokus utamanya adalah lingkungan keluarga dan sekolah.
Dari sosialisasi tersebut, orang tua diimbau untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak jajan sembarangan, terutama saat berada di lingkungan sekolah.
"Selain itu, orang tua harus memberi pemahaman kepada anak-anak untuk tidak mudah diberi atau menerima sesuatu dari orang yang dikenal, maupun yang tidak dikenal," katanya.
Ria mengatakan, bidang cegah dayamas tetap menyasar empat lingkungan, di antaranya yakni lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Selain itu, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman kepada anak agar tidak mudah diberi sesuatu oleh sembarang orang, baik itu pada orang yang kita kenal, terutama setelah temuan kasus peredaran narkoba yang menyasar jajanan anak-anak.
"Untuk tahun ini, bidang cegah dayamas tetap berfokus pada sosialisasi maupun kegiatan di lingkungan pendidikan," tambahnya.
Ria juga menekankan bahwa bidang cegah dayamas mempunyai seleksi prioritas, yakni di Bangkalan, Madura. Sebab, Pemkab Bangkalan dan Polres Bangkalan telah mencanangkan terkait ‘Kampung Bersih Narkoba’.
“Tahun ini prioritas kami yakni di Bangkalan. Saya mau sasar ke sana, apakah benar pencanangan ‘Kampung Bersih Narkoba’ sudah dilakukan di Bangkalan. Untuk lingkup pendidikan, kami juga akan menyasar Bangkalan,” pungkas Ria.
Sebagaimana diberitakan, pada Kamis (12/1) lalu Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengungkapkan temuan lima kasus makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak TK telah terkontaminasi narkoba.
Dari temuan BNN dan juga laporan masyarakat ini, modusnya adalah warung-warung di sekitar TK tersebut dibiayai oleh sindikat jaringan narkoba untuk memberikan campuran pada berbagai makanan dan minuman yang dijual. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Amrin Remico ketika dikonfirmasi, Sabtu mengatakan, untuk wilayah Jawa Timur, pihaknya sudah melakukan penyisiran dan penyelidikan terhadap jajanan anak sekolah di bangku Taman Kanak-kanak (TK).
“Di Jatim sendiri kita belum temukan adanya kasus serupa seperti di pusat. Meski begitu kami tetap lakukan penyelidikan terus, dan tidak tinggal diam terhadap peredaran gelap narkoba di Jatim,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim, AKBP Ria Damayanti mengatakan, bidang cegah dayamas terus mengadakan sosialisasi dan pengetahuan terhadap bahaya narkoba. Adapun sasarannya atau fokus utamanya adalah lingkungan keluarga dan sekolah.
Dari sosialisasi tersebut, orang tua diimbau untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak jajan sembarangan, terutama saat berada di lingkungan sekolah.
"Selain itu, orang tua harus memberi pemahaman kepada anak-anak untuk tidak mudah diberi atau menerima sesuatu dari orang yang dikenal, maupun yang tidak dikenal," katanya.
Ria mengatakan, bidang cegah dayamas tetap menyasar empat lingkungan, di antaranya yakni lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Selain itu, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman kepada anak agar tidak mudah diberi sesuatu oleh sembarang orang, baik itu pada orang yang kita kenal, terutama setelah temuan kasus peredaran narkoba yang menyasar jajanan anak-anak.
"Untuk tahun ini, bidang cegah dayamas tetap berfokus pada sosialisasi maupun kegiatan di lingkungan pendidikan," tambahnya.
Ria juga menekankan bahwa bidang cegah dayamas mempunyai seleksi prioritas, yakni di Bangkalan, Madura. Sebab, Pemkab Bangkalan dan Polres Bangkalan telah mencanangkan terkait ‘Kampung Bersih Narkoba’.
“Tahun ini prioritas kami yakni di Bangkalan. Saya mau sasar ke sana, apakah benar pencanangan ‘Kampung Bersih Narkoba’ sudah dilakukan di Bangkalan. Untuk lingkup pendidikan, kami juga akan menyasar Bangkalan,” pungkas Ria.
Sebagaimana diberitakan, pada Kamis (12/1) lalu Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengungkapkan temuan lima kasus makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak TK telah terkontaminasi narkoba.
Dari temuan BNN dan juga laporan masyarakat ini, modusnya adalah warung-warung di sekitar TK tersebut dibiayai oleh sindikat jaringan narkoba untuk memberikan campuran pada berbagai makanan dan minuman yang dijual. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017