Pamekasan (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre XII Madura, Jawa Timur, berupaya melakukan stabilisasi harga kebutuhan pangan di wilayah itu dengan menggelar pasar sembako murah sejak akhgir 2016 hingga saat ini.
Kepala Bulog Sub Divre XII Madura David Susanto kepada Antara di Pamekasan, Kamis, menjelaskan kebutuhan bahan pokok murah yang dijual Bulog Sub Divre XII Madura itu beras dan gula dengan harga lebih murah Rp200 dibanding harga yang berlaku di pasaran.
Ini terjadi, karena pemerintah memberika subsidi ongkos transportasi, sehingga harga jualnya bisa lebih rendah.
"Pasar murah ini dimaksudkan untuk mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok yang cenderung mengalami kenaikan setiap pergantian tahun," katanya, menjelaskan.
Sementara itu, berdasatkan hasil pantuan di sejumlah pasar tradisional di Pamekasan, harga kebutuhan bahan pohon dalam sepekan terakhir ini terpantau normal dan tidak mengalami kenaikan yang berarti.
Data di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan menyebutkan, komuditas yang mengalami kenaikan hanya cabai, karena di beberapa daerah penghasil cabai mengalami banjir.
"Hasil pantauan tim, harga cabai di Pamekasan saat ini mencapai Rp80 ribu per kilogram, tapi harga terbaru hari ini naik lagi menjadi Rp87 ribu per kilogram," kata Kepala Disperindag Pamekasan Bambang Edy Suprapto.
Sedangkan, sambung dia, kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti beras dan guna pasir, pada Kamis (5/1) terpantau normal.
Untuk beras Bengawan saat ini Rp10 ribu per kilogram, beras Mentik Rp9 ribu per kilogram dan beras IR 64 saat ini Rp7.500 per kilogram. Sedangkan harga gula gula pasir dalam negeri Rp12 ribu per kilogram.
"Harga beras dan guna ini sama dengan harga yang berlaku pada akhir Desember 2016. Jadi tidak ada perubahan," katanya.
Bambang menilai, harga kebutuhan bahan pokok jenis beras dan gula itu stabil, karena didukung oleh upaya pemerintah melalui Bulog menggelar pasar murah pergantian tahun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017