Jember (Antara Jatim) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jember, Jawa Timur mengantisipasi naiknya harga sejumlah komoditas bumbu dapur yang diprediksi menjadi penyumbang tertinggi laju inflasi pada bulan November 2016.

"Kami sudah mengeluarkan beberapa rekomendasi kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mengantisipasi lonjakan harga sejumlah komoditas bumbu dapur tersebut," kata Sekretaris TPID Jember Lukman Hakim, di Jember, Selasa.

Ia memprediksi komoditas yang akan mengalami lonjakan harga dan mempengaruhi angka inflasi pada November 2016 dari kebutuhan dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai.

"Salah satunya yakni komoditas cabai merah dan cabe rawit karena kenaikan harga itu sudah mulai terlihat di tingkat petani sekitar Rp44 ribu per kilogram dan di tingkat konsumen meningkat menembus Rp50 ribu per kilogramnya," tuturnya.

Menurut dia, komoditas bumbu dapur tersebut diprediksi mengalami kenaikan yang signifikan karena stoknya terbatas di pasaran dan menyebabkan harga di pasaran melambung tinggi.

"TPID Jember memprediksi laju inflasi selama bulan November antara 0,1 hingga 0,2 persen akibat kenaikan harga sejumlah bumbu dapur," ucap Lukman yang juga Deputi Kebijakan Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember itu.

Untuk menekan tingginya inflasi, lanjut dia, sejumlah SKPD tersebut diminta untuk segera menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan oleh TPID Kabupaten Jember.

"Sejumlah SKPD diharpkan melakukan pemantauan dan observasi untuk komoditas yang terpengaruh oleh cuaca kemarau basah, serta melakukan pemantauan harga untuk melakukan stabilisasi harga," ujarnya.

Jika diperlukan, lanjut dia, SKPD yang berkompeten juga harus mempersiapkan pelaksanaan operasi pasar, jika terjadi kenaikan harga yang signifikan dan juga harus mempersiapkan pelaksanaan pasar murah jika diperlukan utamanya untuk komoditas kebutuhan pokok.

"Inflasi di Jember tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2015 lalu. Tahun lalu inflasi di akhir tahun adalah 2,31 persen, sedangkan inflasi tahun ini 'year of year' hingga Oktober 2016 sekitar 0,67 persen," katanya menambahkan.

Kabupaten Jember pada bulan Oktober 2016 mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dan deflasi tersebut merupakan deflasi tertinggi dari delapan daerah yang memiliki indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016