Jember (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) lima kabupaten yakni TPID Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi menyatakan siap untuk mengendalikan inflasi menjelang bulan Ramadhan dalam rapat koordinasi wilayah TPID se-Keresidenan Besuki dan Lumajang yang digelar di Kantor Bank Indonesia Jember, Selasa.
"Secara historis, tekanan inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran cenderung mengalami peningkatan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Hestu Wibowo di Jember.
Namun demikian, lanjut dia, dalam kurun tiga tahun terakhir (2016-2018), TPID se-Karesidenan Besuki dan Lumajang dinilai telah berhasil mengawal pencapaian inflasi sepanjang Ramadhan dan Lebaran yang tercermin dari terkendalinya inflasi dua kabupaten yang termasuk ke dalam basis penghitungan inflasi di Jatim yakni Jember dan Banyuwangi.
Menurutnya terkendalinya inflasi pada saat menjelang Ramadhan dan Lebaran tersebut telah berhasil menopang terkendalinya inflasi umum di kedua kabupaten tersebut dan secara agregasi dalam kurun 3 tahun terakhir (2016-2018), rata-rata pencapaian inflasi pada kedua kabupaten tersebut tercatat sebesar 3,17 persen (yoy).
"Angka pencapaian inflasi tersebut berada kisaran sasaran inflasi yang telah ditetapkan nasional. Berbagai upaya yang dilakukan oleh seluruh jajaran instansi yang tergabung dalam TPID, maupun pihak swasta yang telah turut bersinergi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan mengendalikan ekspektasi masyarakat," katanya.
Khususnya melalui berbagai 'sinergi stabilisasi harga pangan' dan upaya pengamanan kelancaran distribusi oleh satgas pangan dinilai telah berhasil meredam gejolak harga menjelang Lebaran yang biasanya mengalami peningkatan.
Dalam rangka memastikan tetap terkendalinya inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun 2019, TPID se-Keresidenan Besuki dan Lumajang terus memperkuat sinergi guna melahirkan ide-ide kreatif yang efektif dan inovatif dalam mengatasi gejolak harga.
"Pada pelaksanaan rapat koordinasi wilayah, seluruh TPID se-Keresidenan Besuki dan Lumajang juga memastikan bahwa stok komoditas strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang Ramadhan dan Lebaran di lima kabupaten yang masuk wilayah kerja BI Jember terpantau aman," ujarnya.
Ia menjelaskan seluruh TPID juga telah merumuskan dan mensinergikan berbagai program pengendalian inflasi guna memastikan tercapainya 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancararan distribusi dan komunikasi efektif dalam mengantisipasi gejolak harga menjelang Ramadhan dan Lebaran 2019.
"Keterjangkauan harga bisa dilakukan dengan optimalisasi stabilisasi harga pangan, kemudian ketersediaan pasokan dengan memastikan penyediaan pasokan komoditas pangan strategis, kelancaran distribusi dapat dilakukan pemantauan intensif dan sidak ke pasar tradisional, dan komunikasi efektif bisa dilakukan dengan monitoring harga secara intensif di pasar tradisional," katanya.
Hestu yang juga Wakil Ketua TPID Jember mengatakan Bank Indonesia Jember optimis inflasi dapat terkendali di tahun 2019 di kisaran 3,5 persen melalui berbagai upaya pengendalian inflasi tersebut.