Bojonegoro (Antara Jatim) - Bojonegoro (Antara) - Tim gabungan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, membakar peralatan penambangan pasir terdiri dari empat unit mesin berikut alat penyedot pasir dari hasil operasi di Bengawan Solo di Desa Mojorejo, Kecamatan Ngraho, Selasa.
    
"Sesuai kesepakatan tim gabungan dari tujuh unit mesin untuk menambang pasir yang dibakar dan ditenggelamkan ada empat unit mesin termasuk peralatan penyedot pasir," kata Kepala Kantor Satpol PP Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Gunawan.
    
Menurut dia, tim gabungan membakar empat unit mesin untuk menambang pasir berikut peralatan penyedotnya bukan karena kesulitan membawa, sebab masih ada tiga unit mesin yang diamankan.
    
"Tiga unit mesin yang diamankan di kantor Satpol PP sudah cukup sebagai barang bukti," ucapnya menegaskan.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan hasil operasi penambangan pasir bermesin di Desa Mojorejo, Kecamatan Ngraho itu akan ditindaklanjuti polres yang akan memproses sesuai ketentuan.
    
Dari hasil operasi diketahui nama-nama para pemilik penambang pasir bermesin di perairan Bengawan Solo di desa setempat.
    
"Sedikitnya ada lima nama yang sudah diketahui sebagai pemilik peralatan penambangan pasir bermesin," tuturnya.
    
Ia menyebutkan dalam operasi penambangan pasir bermesin di desa setempat melibatkan sekitar 85 personel gabungan, yang  terdiri dari Satpol PP  Provinsi Jawa Timur, dan satpol PP daerahnya.
    
Selain itu juga didukung personel kepolisian resor (polres), Subdenpom dan Kodim 0813 yang ikut dalam operasi penambangan pasir bermesin di Bengawan Solo itu.
    
Yang jelas, menurut dia, di perairan Bengawan Solo di daerahnya masih terdapat sejumlah lokasi yang terdapat penambangan pasir bermesin, antara lain, di Kecamatan Trucuk, dan seputaran Kecamatan Kota.
    
Selain itu, lanjut dia, juga di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu, tapi di sejumlah lokasi yang biasanya dipenuhi penambang pasir bermesin seperti di Kecamatan Malo, sudah tidak ada lagi.
    
"Kami akan terus melakukan operasi penambangan pasir bermesin, karena mengakibatkan rusaknya lingkungan termasuk bangungan di sepanjang Bengawan Solo, seperti jembatan, juga yang lainnya," ucapnya menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016