Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 4.444 santri siap membaca Shalawat Nariyah untuk memeringati Hari Santri Nasional (HSN) di Kantor Hoofdbestuur Nahdotoel Oelama (HBO/PCNU) Surabaya pada Jumat (21/10) malam dan Sabtu (22/10) pagi melakukan Apel Santri di Tugu Pahlawan.
"Agenda kegiatan ini bertujuan menyambut Hari Santri Nasional, sekaligus peringatan Resolusi Jihad pada 22 Oktober," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya Dr Achmad Muhibbin Zuhri di Surabaya, Kamis.
Menurut dosen UIN Sunan Ampel Surabaya itu, Hari Santri Nasional itu penting untuk diperingati seluruh komponen masyarakat sebagai penghargaan kepada kaum pesantren dan kiai yang telah memberikan kontribusi besar terhadap bangsa Indonesia.
"Perjuangan ulama dan kiai bersama para santri yang menggelorakan Resolusi Jihad sangat luar biasa mendorong mereka untuk mengorbankan jiwa raga melawan penjajah, karenanya momentum 22 Oktober itu diperingati," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Gebyar Hari Santri Nasional PCNU Kota Surabaya 2016 Mohammad Faisol menjelaskan kegiatan akan diawali dengan Gebyar 4.444 Shalawat Nariyah dan Doa pada Jumat (21/10) malam, lalu pada hari Sabtu (22/10) akan digelar Apel Santri di Tugu Pahlawan Surabaya.
"Pada Sabtu (22/10) siang akan dilanjutkan dengan bedah buku di Kampus Universitas NU Surabaya (Unusa) Jalan Jemursari Surabaya, serta pada Sabtu malam itu ditutup dengan resepsi Hari Santri Nasional di Masjid Al-Akbar Surabaya," katanya.
Ia menambahkan Apel Akbar Hari Santri Nasional tersebut merupakan instruksi langsung dari PBNU untuk mengenang perjuangan dan semangat para syuhada¿ dan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya dalam mempertahankan kemerdekaan RI dari penjajahan.
"Apel itu juga akan menjadi motivasi bagi para santri untuk meneladani semangat tersebut dalam konteks kekinian, meningkatkan ukhuwah an nahdliyah, konsolidasi organisasi sebagai jamiyyah maupun jama'ah, sekaligus menyampaikan pesan kepada publik secara nasional terkait peran-peran pesantren NU dalam perjuangan," katanya.
Sepekan sebelumnya (15/10), rombongan Kirab Hari Santri Nasional 2016 dari PBNU yang berangkat dari Banyuwangi (13/10) ke Jakarta (22/10) telah menyinggahi Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Jalan Bubutan VI/2, Surabaya, atau Kantor PBNU yang pertama.
"Kantor PCNU itu merupakan eks Kantor Hoofdbestuur Nahdatoel Oelama (HBNO) atau Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang pertama. Di situlah lahirnya Resolusi Jihad," katanya tentang kirab yang menempuh jarak 2.000 kilometer dengan memakan waktu sepuluh hari itu.
Selama berada di Surabaya, rombongan kirab melakukan ziarah terlebih dahulu ke makam Sunan Ampel pada Jumat (14/10) pukul 24.00 WIB, lalu bersilaturahim dengan para kiai dan pengurus NU di Kantor HBNO, bahkan sebelum ke Masjid Ampel juga menyempatkan diri ke Pesantren Syaichona Kholil, Bangkalan, Madura. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Agenda kegiatan ini bertujuan menyambut Hari Santri Nasional, sekaligus peringatan Resolusi Jihad pada 22 Oktober," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya Dr Achmad Muhibbin Zuhri di Surabaya, Kamis.
Menurut dosen UIN Sunan Ampel Surabaya itu, Hari Santri Nasional itu penting untuk diperingati seluruh komponen masyarakat sebagai penghargaan kepada kaum pesantren dan kiai yang telah memberikan kontribusi besar terhadap bangsa Indonesia.
"Perjuangan ulama dan kiai bersama para santri yang menggelorakan Resolusi Jihad sangat luar biasa mendorong mereka untuk mengorbankan jiwa raga melawan penjajah, karenanya momentum 22 Oktober itu diperingati," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Gebyar Hari Santri Nasional PCNU Kota Surabaya 2016 Mohammad Faisol menjelaskan kegiatan akan diawali dengan Gebyar 4.444 Shalawat Nariyah dan Doa pada Jumat (21/10) malam, lalu pada hari Sabtu (22/10) akan digelar Apel Santri di Tugu Pahlawan Surabaya.
"Pada Sabtu (22/10) siang akan dilanjutkan dengan bedah buku di Kampus Universitas NU Surabaya (Unusa) Jalan Jemursari Surabaya, serta pada Sabtu malam itu ditutup dengan resepsi Hari Santri Nasional di Masjid Al-Akbar Surabaya," katanya.
Ia menambahkan Apel Akbar Hari Santri Nasional tersebut merupakan instruksi langsung dari PBNU untuk mengenang perjuangan dan semangat para syuhada¿ dan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya dalam mempertahankan kemerdekaan RI dari penjajahan.
"Apel itu juga akan menjadi motivasi bagi para santri untuk meneladani semangat tersebut dalam konteks kekinian, meningkatkan ukhuwah an nahdliyah, konsolidasi organisasi sebagai jamiyyah maupun jama'ah, sekaligus menyampaikan pesan kepada publik secara nasional terkait peran-peran pesantren NU dalam perjuangan," katanya.
Sepekan sebelumnya (15/10), rombongan Kirab Hari Santri Nasional 2016 dari PBNU yang berangkat dari Banyuwangi (13/10) ke Jakarta (22/10) telah menyinggahi Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Jalan Bubutan VI/2, Surabaya, atau Kantor PBNU yang pertama.
"Kantor PCNU itu merupakan eks Kantor Hoofdbestuur Nahdatoel Oelama (HBNO) atau Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang pertama. Di situlah lahirnya Resolusi Jihad," katanya tentang kirab yang menempuh jarak 2.000 kilometer dengan memakan waktu sepuluh hari itu.
Selama berada di Surabaya, rombongan kirab melakukan ziarah terlebih dahulu ke makam Sunan Ampel pada Jumat (14/10) pukul 24.00 WIB, lalu bersilaturahim dengan para kiai dan pengurus NU di Kantor HBNO, bahkan sebelum ke Masjid Ampel juga menyempatkan diri ke Pesantren Syaichona Kholil, Bangkalan, Madura. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016