Surabaya (Antara Jatim) - Sampoerna University menggelar talskhow "Passion for Future: Creative Business for Milenial" guna mendorong generasi muda Surabaya untuk menjadi wirausahawan sukses di masa depan untuk memajukan perekonomian Indonesia yang mampu bersaing di tingkat Internasional.
Wakil Dekan Fakultas Bisnis Sampoerna University Ir Muhril Ardiansyah M.Sc mengatakan di tengah persaingan ketat dunia kerja saat ini, tumbuhnya pengusaha-pengusaha muda Indonesia yang berhasil merintis usaha mereka hingga dikenal di mancanegara merupakan sebuah kontribusi besar yang mampu memperkuat struktur perekonomian bangsa.
"Ini sekaligus menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk menyerap tenaga kerja lokal. Seiring dengan kompetisi yang semakin ketat di era MEA ini, upaya untuk membangun wirausaha-wirausaha baru perlu untuk dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya," katanya di Airlangga Room, Hotel Novotel, Sabtu.
Dia menambahkan, salah satu faktor yang terpenting adalah sektor pendidikan yang berperan mendidik dan membentuk calon wirausaha yang handal.
"Sampoerna University sebagai bagian dari Sampoerna School System menerapkan sistem penddikan Amerika berbasis science, Teknologi, Engineering, Arts and Math (STEAM) yang mampu mendorong kemampuan akademika dan kreativitas para mahasiswa agar mudah beradaptasi pada kemajuan teknologi dan perubahan sosial, agar mereka memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah sehingga mereka siap berkompetisi di tingkat nasional maupun global," jelasnya.
Selain itu menurutnya, di tengah pesatnya perkembangan digital dimana terjadi sebuah transformasi gaya hidup yang drastis karena perkembangan dan pemanfaatan teknologi, para generasi milineal pun dituntut menjadi kreatif dan responsif guna meraih peluang. Terlebih karena hampir sluruh perilaku konsumsi - baik itu terhadap informasi, jasa maupun produk kini tak bisa lepas dari lingkup dunia teknologi.
"Teknologi adalah salah satu motor ekonomi Indonesia karena sanga memudahan orang untuk memulai usaha di mana pun. Kini industri digital menjadi jalan bagi lahirnya wirausahawan-wirausahawan baru, hal ini diperkuat dengan penetrasi internet melalui smartphone yang semakin banyak membuat orang bisa berinteraksi di dunia maya, baik sebagai produsen, konsumen, maupun sebagai pedagang perantara," tambahnya.
Muhril menjelaskan bahwa dalam rangka menumbuhkan semangat berwirausaha dan menyiapkan mental mahasiswanya, salah satu penekanan pembelajaran di Sampoerna Unversity adalah melalui pemberian berbagai studi kasus yang mendekatkann para mahasiswa kepada realita yang terjadi di dunia usaha.
"Dengan cara ini, mereka menjadi terbiasa untuk mengasah kompetisi serta memiliki perspektif global dalam melihat dan mengembangkan peluang bisnis," tandasnya.
Senada dengan Muhril, Chaenary Putry menganggap teknologi merupakan peluang yang ia manfaatkan untuk menekuni bidang social enterpreneurhip utamanya melalui Gerak Cepat.
"Gerak cepat terus berkembang sebagai sebuah learning space dan inkubator gerakan sosial yang dapat memfasilitasi kepedulian anak muda terhadap isu-isu politik dan sosial di Indonesia, dimana mereka mempunyai keinginan beropini dan menyatakan pandangan mereka melalui sebuah wadah untuk berbagi,"
Tak hanya itu, menurutnya Gerak Cepat juga menjadi wadah untuk menelurkan generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan dan ide-ide cemerlang untuk memulai bisnis atau usaha yang memiliki dampak positif pada lingkungan finansial maupun sosial.
"Kami memilik slogan "We Transform Youth Into Changemakers" karena percaya bahwa generasi muda harus mendapatkan kesempatan untuk berperan dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik," tutupnya.
Selain Muhril dan Chaenary, dalam talkshow tersebut juga hadir Danny Oei Chief Marketing Officer GDP Venture, grup holding yang membawahi 20 perusahaan yang berfokus pada pengembangan komunitas, bisnis, periklanan serta hiburan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Wakil Dekan Fakultas Bisnis Sampoerna University Ir Muhril Ardiansyah M.Sc mengatakan di tengah persaingan ketat dunia kerja saat ini, tumbuhnya pengusaha-pengusaha muda Indonesia yang berhasil merintis usaha mereka hingga dikenal di mancanegara merupakan sebuah kontribusi besar yang mampu memperkuat struktur perekonomian bangsa.
"Ini sekaligus menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk menyerap tenaga kerja lokal. Seiring dengan kompetisi yang semakin ketat di era MEA ini, upaya untuk membangun wirausaha-wirausaha baru perlu untuk dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya," katanya di Airlangga Room, Hotel Novotel, Sabtu.
Dia menambahkan, salah satu faktor yang terpenting adalah sektor pendidikan yang berperan mendidik dan membentuk calon wirausaha yang handal.
"Sampoerna University sebagai bagian dari Sampoerna School System menerapkan sistem penddikan Amerika berbasis science, Teknologi, Engineering, Arts and Math (STEAM) yang mampu mendorong kemampuan akademika dan kreativitas para mahasiswa agar mudah beradaptasi pada kemajuan teknologi dan perubahan sosial, agar mereka memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah sehingga mereka siap berkompetisi di tingkat nasional maupun global," jelasnya.
Selain itu menurutnya, di tengah pesatnya perkembangan digital dimana terjadi sebuah transformasi gaya hidup yang drastis karena perkembangan dan pemanfaatan teknologi, para generasi milineal pun dituntut menjadi kreatif dan responsif guna meraih peluang. Terlebih karena hampir sluruh perilaku konsumsi - baik itu terhadap informasi, jasa maupun produk kini tak bisa lepas dari lingkup dunia teknologi.
"Teknologi adalah salah satu motor ekonomi Indonesia karena sanga memudahan orang untuk memulai usaha di mana pun. Kini industri digital menjadi jalan bagi lahirnya wirausahawan-wirausahawan baru, hal ini diperkuat dengan penetrasi internet melalui smartphone yang semakin banyak membuat orang bisa berinteraksi di dunia maya, baik sebagai produsen, konsumen, maupun sebagai pedagang perantara," tambahnya.
Muhril menjelaskan bahwa dalam rangka menumbuhkan semangat berwirausaha dan menyiapkan mental mahasiswanya, salah satu penekanan pembelajaran di Sampoerna Unversity adalah melalui pemberian berbagai studi kasus yang mendekatkann para mahasiswa kepada realita yang terjadi di dunia usaha.
"Dengan cara ini, mereka menjadi terbiasa untuk mengasah kompetisi serta memiliki perspektif global dalam melihat dan mengembangkan peluang bisnis," tandasnya.
Senada dengan Muhril, Chaenary Putry menganggap teknologi merupakan peluang yang ia manfaatkan untuk menekuni bidang social enterpreneurhip utamanya melalui Gerak Cepat.
"Gerak cepat terus berkembang sebagai sebuah learning space dan inkubator gerakan sosial yang dapat memfasilitasi kepedulian anak muda terhadap isu-isu politik dan sosial di Indonesia, dimana mereka mempunyai keinginan beropini dan menyatakan pandangan mereka melalui sebuah wadah untuk berbagi,"
Tak hanya itu, menurutnya Gerak Cepat juga menjadi wadah untuk menelurkan generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan dan ide-ide cemerlang untuk memulai bisnis atau usaha yang memiliki dampak positif pada lingkungan finansial maupun sosial.
"Kami memilik slogan "We Transform Youth Into Changemakers" karena percaya bahwa generasi muda harus mendapatkan kesempatan untuk berperan dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik," tutupnya.
Selain Muhril dan Chaenary, dalam talkshow tersebut juga hadir Danny Oei Chief Marketing Officer GDP Venture, grup holding yang membawahi 20 perusahaan yang berfokus pada pengembangan komunitas, bisnis, periklanan serta hiburan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016