Jombang (Antara Jatim) - Ratusan santri se-Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat, menggelar napak tilas ke makam para pendiri organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama (NU) selama dua hari untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2016 serta peringatan Tahun Baru Islam 1438 Hijriyah.
Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab saat apel pemberangkatan peserta napak tilas itu mengharapkan para santri untuk tetap bersemangat selama mengikuti kegiata yang dijadwalkan berlangsung dua hari pada Jumar (14/10) hingga Sabtu (15/10) itu.
"Semoga napak tilas yang dilakukan ini mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi para santri agar menjadi orang yang bermanfaat bagi negara dan agama, seperti para ulama terdahulu," kata Mundjidah dalam pidato sambutannya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Ketua Ikatan Pelajar NU (IPNU) Kabupaten Jombang, Muhammad Abdul Haris, menjelaskan napak tilas dilaksanakan dengan rute mulai dari makam KH Romli Tamim di area Ponpes Darul Ulum Rejoso sekitar pukul 15.00 WIB.
Rombongan selanjutnya melakukan perjalanan kaki menuju tiga makam pendiri dan tokoh NU yang ada di Ponpes Tebuireng, yakni makam KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Selama napak tilas yang menempuh jarak puluhan kilometer dan berlangsung dua hari itu, kata Haris, peserta diberi kesempatan beristirahat dan bermalam di salah satu mushalla di Desa Seblak, Kecamatan Diwek.
Keesokan paginya, Sabtu (15/10) sekitar pukul 06.00 WIB, lanjut Haris, para santri dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke makam KH Asy'ari, ayahanda dari KH Hasyim Asy'ari di Desa Keras, Kecamatan Diwek.
"Rute selanjutnya napak tilas dilanjutkan menuju makam KH Bisri Syamsuri, salah satu pendiri NU di Ponpes Mamba'ul Ma'arif di Denanyar, dan terakhir rombongan akan melanjutkan ke makam KH Wahab Chasbullah di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas," papar Haris.
Dalam setiap napak tilas di makam tokoh NU itu, lanjut Haris, para santri akan diajak melakukan refleksi bersama atas perjuangan para tokoh ulama dalam berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.
"Karena bagaimanapun juga melalui HSN ini negara sudah mengakui bahwa santri juga ikut terlibat dalam pembangunan bangsa," ujarnya.
Haris menambahkan, sebelum para santri dan pelajar itu membubarkan diri usai ziarah ke makam Mbah Wahab atau KH Wahab, mereka masih akan menunggu bergabung dengan rombongan napak tilas dari PBNU.
"Informasi yang kami terima, rombongan PBNU akan tiba di Jombang besok Sabtu (15/10). Jadi, nanti kita akan bergabung bersama mereka," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab saat apel pemberangkatan peserta napak tilas itu mengharapkan para santri untuk tetap bersemangat selama mengikuti kegiata yang dijadwalkan berlangsung dua hari pada Jumar (14/10) hingga Sabtu (15/10) itu.
"Semoga napak tilas yang dilakukan ini mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi para santri agar menjadi orang yang bermanfaat bagi negara dan agama, seperti para ulama terdahulu," kata Mundjidah dalam pidato sambutannya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Ketua Ikatan Pelajar NU (IPNU) Kabupaten Jombang, Muhammad Abdul Haris, menjelaskan napak tilas dilaksanakan dengan rute mulai dari makam KH Romli Tamim di area Ponpes Darul Ulum Rejoso sekitar pukul 15.00 WIB.
Rombongan selanjutnya melakukan perjalanan kaki menuju tiga makam pendiri dan tokoh NU yang ada di Ponpes Tebuireng, yakni makam KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Selama napak tilas yang menempuh jarak puluhan kilometer dan berlangsung dua hari itu, kata Haris, peserta diberi kesempatan beristirahat dan bermalam di salah satu mushalla di Desa Seblak, Kecamatan Diwek.
Keesokan paginya, Sabtu (15/10) sekitar pukul 06.00 WIB, lanjut Haris, para santri dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke makam KH Asy'ari, ayahanda dari KH Hasyim Asy'ari di Desa Keras, Kecamatan Diwek.
"Rute selanjutnya napak tilas dilanjutkan menuju makam KH Bisri Syamsuri, salah satu pendiri NU di Ponpes Mamba'ul Ma'arif di Denanyar, dan terakhir rombongan akan melanjutkan ke makam KH Wahab Chasbullah di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas," papar Haris.
Dalam setiap napak tilas di makam tokoh NU itu, lanjut Haris, para santri akan diajak melakukan refleksi bersama atas perjuangan para tokoh ulama dalam berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.
"Karena bagaimanapun juga melalui HSN ini negara sudah mengakui bahwa santri juga ikut terlibat dalam pembangunan bangsa," ujarnya.
Haris menambahkan, sebelum para santri dan pelajar itu membubarkan diri usai ziarah ke makam Mbah Wahab atau KH Wahab, mereka masih akan menunggu bergabung dengan rombongan napak tilas dari PBNU.
"Informasi yang kami terima, rombongan PBNU akan tiba di Jombang besok Sabtu (15/10). Jadi, nanti kita akan bergabung bersama mereka," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016