Madiun (Antara Jatim) - Bupati Madiun Muhtarom meminta masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur untuk mewaspadai bencana alam yang rawan terjadi pada kondisi cuaca yang ekstrem kali ini.

"Tahun 2016 ini hampir sepanjang tahun hujan terus-menerus. Kondisi semacam itu berdampak pada banyak hal, salah satunya pada rawannya bencana alam. Saya meminta warga untuk waspada," ujar Muhtarom saat kegiatan Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Kamis.

Pihaknya berpesan warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk berhati-hati. Apabila terjadi hujan deras yang disertai angin kencang, hendaknya segera meninggalkan tempat tinggalnya dan mencari tempat berlindung yang aman.

Ia menjelaskan, kondisi tanah di lereng Gunung Wilis sudah tua, sehingga daya rekatnya sudah berkurang dan rapuh. Risikonya pada saat hujan deras dapat saja terjadi bencana.

"Daerah rawan bencana sebagian besar berada di lereng Gunung Wilis. Baik rawan tanah longsor maupun banjir bandang," kata dia.

Karena kondisi tersebut, pihaknya juga menetapkan wilayah Kabupaten Madiun dalam status siaga bencana mulai tanggal 1 Oktober 2016 hingga 31 Desember 2016.

Pemkab Madiun melalui BPBD setempat telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi jika bencana alam terjadi di wilayahnya.

Di antaranya, dengan penyediaan alat-alat evakuasi bencana, seperti perahu karet, ambulans, dan perlengkapan tanggap darurat bencana lainnya.

Selain itu juga penyediaan dapur umum, selimut, obat-obatan, dan pendirian pos komando (posko) penanngulangan bencana di daerah rawan. Posko di antaranya akan dibangun di Desa Mendak, Segulung, Ngranget, ataupun Bodag yang rawan terjadi tanah longsor dan banjir bandang.

Data BPBD Kabupaten Madiun mencatat wilayah setempat yang rawan banjir di antaranya adalah Kecamatan Balerejo, Madiun, dan Wungu. Daerah rawan bencana tanah longsor di antaranya Kecamatan Dagangan, Kare, Gemarang, dan Saradan. 

Sedangkan daerah rawan banjir bandang adalah Dagangan dan rawan puting beliung hampir merata di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.

Sementara, dalam kesempatan yang sama, Bupati Madiun juga meminta warga mewaspadai serangan penyakit demam berdarah seiring memasuki musim hujan pada bulan Oktober kali ini.

Dalam kegiatan BST, Bupati Madiun bersama Forpimda Kabupaten Madiun juga melakukan kerja bakti pengaspalan jalan, memberikan layanan kesehatan, pelayanan administrasi, pemeriksaan kesehatan gratis, kesehatan ternak, pasar murah, donor darah, pengurusan SIM yang bekerja sama dengan kepolisian, dan bantuan sosial lainnya.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Komandan Lanud Iswahjudi Magetan Marsekal Pertama TNI Andyawan, Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budyakto, Komandan Kodim 0803/Madiun Letko lnf Rachman Fikri, Wakil Bupati, Sekda, Pimpinan SKPD, Camat, dan Muspika Wungu, Kepala Desa se-Kecamatan Wungu, PKK, dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Madiun. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016