Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, membangun jalan menuju lokasi objek wisata "Atas Angin" di Desa Deling, Kecamatan Sekar, sepanjang 4 kilometer dengan alokasi anggaran Rp12 miliar di dalam APBD 2016.
"Pekerjaan pembangunan jalan menuju 'Atas Angin' dilakukan dengan sistem beton," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bojonegoro Andik Tjandra, di Bojenegoro, Sabtu.
Menurut dia, jalan yang diperbaiki itu merupakan jalan milik Perhutani mulai Desa Paldaplang, Kecamatan Sekar, yang semula lebarnya 3,8 meter menjadi 4,5 meter, menuju lokasi objek wisata.
"Bus besar sudah bisa melalui jalan menuju objek wisata "Atas Angin", tapi kalau berpapasan masih sulit," paparnya.
Ia menambahkan pemkab masih akan menambah pembangunan jalan jalan menuju Negeri "Atas Angin" sepanjang 1 kilometer untuk semakin memperlancar akses jalan pengunjung menuju lokasi objek wisata setempat.
"Pembangunan jalan akan dlanjutkan sepanjang 1 kilometer dengan alokasi anggaran Rp3 miliar di dalam APBD Perubahan," ucapnya menambahkan.
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Abiparo) Bojonegoro Wahyu Setiawan, menyatakan perbaikan jalan menuju "Atas Angin" akan semakin memudahkan pengunjung mencapai lokasi, baik dari arah Bojonegoro atau Nganjuk.
"Perbaikan jalan sudah hampir selesai," ucapnya.
Oleh karena itu ia optimistis pengunjung yang datang ke lokasi "Atas Angin" akan semakin meningkat, apalagi di lokasi setempat sekarang ditambah dengan wahana baru yaitu panjat tebing dan "flying fox".
Kepala Desa Deling, Kecamatan Sekar, Bojonegoro Didik menjelaskan di lokasi objek wisata "Atas Angin" mulai ditambah wahana baru panjat tebing dan "flying fox" sejak pekan lalu. "Sudah banyak pengunjung yang memanfaatkan wahana baru panjat tebing dan 'flying fox'," ucapnya.
Ia menambahkan lokasi panjat tebing di "Atas Angin" yang lokasinya di dekat bukit "cinta" memiliki ketinggian berkisar 50-75 meter dilengkapi dengan sejumlah gua.
Untuk "flying fox" memiliki panjang sekitar 300 meter bisa dimanfaatkan secara bersamaan dengan orang secara bergandengan.
"Target kami adanya tambahan dua wahana wisata itu untuk menarik pengunjung dari kalangan remaja," ucapnya.
Sesuai data, katanya, pengunjung objek wisata "Atas Angin" yang lokasinya diketinggian 853 meter dari permukaan air laut mencapai 800 wisatawan domestik (wisdom) dari Nganjuk, Madiun, juga lokal, setiap libur akhir pekan.
"Pengunjung dikenai karcis masuk Rp3.000 per orang," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Pekerjaan pembangunan jalan menuju 'Atas Angin' dilakukan dengan sistem beton," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bojonegoro Andik Tjandra, di Bojenegoro, Sabtu.
Menurut dia, jalan yang diperbaiki itu merupakan jalan milik Perhutani mulai Desa Paldaplang, Kecamatan Sekar, yang semula lebarnya 3,8 meter menjadi 4,5 meter, menuju lokasi objek wisata.
"Bus besar sudah bisa melalui jalan menuju objek wisata "Atas Angin", tapi kalau berpapasan masih sulit," paparnya.
Ia menambahkan pemkab masih akan menambah pembangunan jalan jalan menuju Negeri "Atas Angin" sepanjang 1 kilometer untuk semakin memperlancar akses jalan pengunjung menuju lokasi objek wisata setempat.
"Pembangunan jalan akan dlanjutkan sepanjang 1 kilometer dengan alokasi anggaran Rp3 miliar di dalam APBD Perubahan," ucapnya menambahkan.
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Abiparo) Bojonegoro Wahyu Setiawan, menyatakan perbaikan jalan menuju "Atas Angin" akan semakin memudahkan pengunjung mencapai lokasi, baik dari arah Bojonegoro atau Nganjuk.
"Perbaikan jalan sudah hampir selesai," ucapnya.
Oleh karena itu ia optimistis pengunjung yang datang ke lokasi "Atas Angin" akan semakin meningkat, apalagi di lokasi setempat sekarang ditambah dengan wahana baru yaitu panjat tebing dan "flying fox".
Kepala Desa Deling, Kecamatan Sekar, Bojonegoro Didik menjelaskan di lokasi objek wisata "Atas Angin" mulai ditambah wahana baru panjat tebing dan "flying fox" sejak pekan lalu. "Sudah banyak pengunjung yang memanfaatkan wahana baru panjat tebing dan 'flying fox'," ucapnya.
Ia menambahkan lokasi panjat tebing di "Atas Angin" yang lokasinya di dekat bukit "cinta" memiliki ketinggian berkisar 50-75 meter dilengkapi dengan sejumlah gua.
Untuk "flying fox" memiliki panjang sekitar 300 meter bisa dimanfaatkan secara bersamaan dengan orang secara bergandengan.
"Target kami adanya tambahan dua wahana wisata itu untuk menarik pengunjung dari kalangan remaja," ucapnya.
Sesuai data, katanya, pengunjung objek wisata "Atas Angin" yang lokasinya diketinggian 853 meter dari permukaan air laut mencapai 800 wisatawan domestik (wisdom) dari Nganjuk, Madiun, juga lokal, setiap libur akhir pekan.
"Pengunjung dikenai karcis masuk Rp3.000 per orang," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016