Sumenep (Antara Jatim) - Sebanyak empat warga Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meninggal dunia akibat kapal tenggelam di Perairan Johor, Malaysia, beberapa hari lalu.

"Ada tambahan satu korban lagi yang meninggal dunia asal Sumenep. Itu sesuai surat keterangan yang kami terima dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) Johor Bahru, Malaysia," ujar Kabid Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumenep, Sukirman di Sumenep, Jumat.

Sebelumnya sesuai surat keterangan dari KJRI Johor Bahru terdapat tiga korban meninggal dunia yang tercatat warga Pulau Kangean, Sumenep dalam kasus tenggelamnya kapal di Perairan Johor beberapa hari lalu.

Mereka adalah Rusida (P), warga Desa Angkatan, Farida (P), dan Salim (L), pasangan suami istri, warga Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.

"Sesuai surat keterangan dari KJRI Johor Bahru tertanggal 28 Juli 2016 yang baru kami terima, satu korban lagi berasal dari Sumenep, yakni Zaenal (L), warga Desa Daandung Kecamatan Kangayan Pulau Kangean," kata Sukirman, menerangkan.

Dalam surat keterangan dari KJRI Johor Bahru itu, Zaenal dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (26/7) siang.

Jenazah Zaenal akan dipulangkan ke Indonesia pada Jumat ini dengan pesawat terbang dari Kuala Lumpur ke Jakarta dan selanjutnya ke Surabaya.

"Serupa dengan pemulangan tiga jenazah korban lainnya, jenazah Zaenal langsung akan dibawa ke Sumenep dengan mobil ambulans," ujarnya.

Sukirman juga mengemukakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait di UPT P3TKI Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur untuk mengetahui setiap perkembangan terbaru atas kasus tersebut.

"Hingga Jumat siang ini, ada enam warga Sumenep yang menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Perairan Johor itu dengan rincian empat korban meninggal dunia dan dua korban selamat," katanya.

Dua korban selamat adalah Muhawan, warga Desa Daandung, Kecamatan Kangayan, dan Ariffin, warga Desa Sitembang, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016