Malang (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota Malang Sutiaji meminta maaf kepada seluruh calon haji (calhaj) asal kota karena tahun ini belum bisa memenuhi dan menerapkan amanah Undang-Undang terkait bantuan transportasi dari daerah asal menuju embarkasi Juanda Surabaya.
 
"Saat ini Pemkot malang belum bisa memfasilitasi kebutuhan transportasi pemberangkatan maupun kepulangan dari Malang ke Juanda atau sebaliknya secara keseluruhan karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kita masih belum memungkinkan," kata Sutiaji ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan manasik haji tingkat Kota Malang di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Harapannya, kata Sutiaji, tahun depan bantuan transportasi (akamodasi) dari daerah pemberangkatan hingga Embarkasi Juanda ini sudah ditanggung pemerintah seluruhnya. "Namun demikian, saya yakin tanpa dibantu dari pemkot pun, seluruh calhaj bisa memenuhinya," ujarnya.

Lebih lanjut, Sutiaji mengatakan sekarang ini masih banyak masyarakat yang men-Tuhan-kan anak-anaknya, hartanya, jabatan dan kedudukannya. "Selain itu, tidak sedikit masyarakat kita yang mengerjakan ibadah hanya demi simbol-simbol dan status semata, tetapi kita harus bisa meneguhkan hati dan iman kita," urainya.

Oleh karena itu, lanjutnya, calhaj yang akan menjadi tamu Allah di Tanah Suci, ibadah haji jangan hanya mencari status haji yang mabrur. "Kita jangan hanya mencari haji mambrur semata, tetapi semata-mata karena ridho Allah," ucapnya.

Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2008, seharusnya pemerintah memberikan bantuan transportasi bagi calhaj untuk keberangkatan dan kepulangan mulai dari daerah asal pemberangkatan hingga embarkasi. Pemkot Malang belum bisa memenuhi amanah UU tersebut secara keseluruhan, tetapi memberikan bantuan sebanyak 40 bus.

Sementara itu, calhaj 2016, selain akan mendapatkan "living cost" sebesar 1.500 Real Saudi juga akan mendapatkan uang pemgembalian untuk pengurusan paspor yang sebelumnya ditalangi masing-masing calhaj sebesar Rp360 ribu.

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) mbarkasi Juanda (Surabaya) sebesar Rp34,9 juta. Dana tesrebut dipergunakan untuk biaya pesawat (penerbangan) sebesar Rp25,434 juta (pergi pulang) dan dibayar oleh calhaj hanya sebesar Rp25,234 juta, pemondokan selama di Mekkah sebesar 4,366 Real Saudi, namun setiap calhaj hanya membayar 1,135 Real Saudi dan selebihnya disubsidi oleh pemerintah.

Selain itu, untuk biaya pemondokan selama di Madinah sebesar 850 Real Saudi, namun calhaj tidak membayar sama sekali karena seluruhnya ditanggung pemerintah. Secara keseluruhan, kebutuhan untuk biaya haji setiap orang sekitar Rp60 juta, namun setiap calhaj hanya membayar sebesar Rp34,9 juta karena selebihnya disubsidi oleh pemerintah.

Calhaj asal Kota Malang yang berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini sebanyak 870 orang, termasuk calhaj mutasi dari luar kota sebanyak 190 orang dan para petugas (pendamping) haji. Calhaj Kota Malang masuk dalam kelompok terbang (kloter) 55 dan 56 yang akan meninggalkan Tanah Air pada 30 dan 31 Agustus.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016