Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan pihaknya selalu merespons cepat aduan dari masyarakat, termasuk yang didapatkan meskipun  melalui akun media sosial.
     
"Lewat media sosial dan SMS center sangat efektif untuk mendapatkan laporan dari masyarakat, terutama yang terkait masalah kesehatan. Perlu kepedulian banyak pihak, karena pasti ada hal yang terlewat dari pantauan aparatur, mulai dari RT, desa, sampai kecamatan. Oleh karena itu, peran warga sangat dibutuhkan," ujar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
      
Menurut dia, pengaduan melalui jalur yang mudah itu menjadi penanda bagi pemerintah daerah, sekaligus membentuk iklim pemerintahan yang "jangan cuma asal bapak senang" (ABS), karena masyarakat bisa mengadu langsung.
    
Ia mencontohnya dirinya merespons pengaduan adanya seorang warga Kecamatan Rogojampi bernama Juminten yang menderita kanker payudara. Aduan masuk melalui Twitter pribadi Anas sekitar pukul 11.40 WIB. Anas langsung merespons sekitar pukul 12.22 WIB dengan menyatakan, pihak kecamatan dan petugas  Dinas Kesehatan sedang menuju ke lokasi rumah warga tersebut.
     
"Kemarin, ibu itu sudah dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan tindakan medis," kata Anas.
     
Dari penjelasan bersangkutan, permasalahan kanker payudara sudah muncul sekitar tujuh bulan lalu. Oleh keluarga dia ddisarankan untuk memeriksa ke puskesmas, tapi yang bersangkutan takut masalah biaya.
    
Hal tersebut, ujar Anas, adalah buah minimnya sosialisasi tentang jaminan pengobatan gratis bagi warga kurang mampu. Selain itu, juga minim juga kepedulian untuk membantu sesama dengan mengantarkan yang bersangkutan ke puskesmas.
     
"Yang pertama, saya minta maaf ke warga terkait hal ini. Kedua, saya berharap agar RT/RW responsif membantu karena yang paling dekat dengan lingkungan warga. Kalau kecamatan kan terlalu luas, sehingga pasti ada yang terlewat. Kalau peduli, sebenarnya bisa cepat tertangani karena pengobatan gratis untuk warga miskin," ujarAnas.
      
Sehari sebelumnya, Jumat (15/7), Anas juga merespons cepat aduan warga terkait anak bernama Najwa yang sakit. Diketahui, sang anak didiaganosis hemangima palpebra dextra. Anak tersebut sudah berobat jalan ke RS dr Soetomo Surabaya dan sudah mempunyai jaminan kesehatan BPJS, sehingga pembiayaan pemeriksaan dan pengobatan penyakitnya ditanggung BPJS.
     
"Yang jadi masalah adalah biaya transportasi dan hidup di Surabaya saat mengantar anak berobat jalan. Kita cari solusinya untuk dibantu. Secara bertahap, problem semacam ini kita bereskan. Ada beberapa penyakit yang harus dirujuk ke RSUD milik Pemprov Jatim di Surabaya, tapi kini sebagian sudah bisa ditangani di RSUD Banyuwangi seiring peningkatan fasilitas RSUD kami," kata dia.
     
Anas menggarisbawahi, kepedulian antarwarga menjadi pilar penting untuk menyelesaikan problem.  Selain melalui media sosial, Pemkab Banyuwangi juga menyediakan sarana SMS Center. Warga cukup melaporkan jika ada permasalahan. Anas mematok standar respons maksimal 4 jam atas aduan warga tersebut.
     
"Kecuali laporan jalan rusak tentu tidak bisa empat jam. Selain lewat akun saya @a_azwarnas, bisa lewat akun Twitter Pemkab Banyuwangi @banyuwangi_kab, karena tidak setiap saat saya buka Twitter. Kalau akun Pemkab ada administratornya," ujarnya.
      
Anas mencontohkan penanganan masalah kekerasan anak melalui Banyuwangi Children Center. Warga cukup SMS 082139374444 yang kemudian masuk ke WhatsApp bupati.
     
"Ini efektif. Dulu, warga mau lapor kekerasan kan takut, sekarang cukup SMS. Kapan hari ada laporan masuk, ada anak sering dipukul pakai helm sama orang tuanya. Yang lapor tetangganya. Langsung kita datangi, kasih pengertian dan lain-lain, termasuk kita libatkan psikolog," ujar Anas. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016