Bojonegoro (Antara Jatim) - Pertamina EP Asset 4 Filed Cepu, Jawa Tengah, menaikkan imbalan jasa pengambilan minyak mentah sumur minyak tradisional di Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi Rp2.153 per liter, yang sebelumnya Rp1.665,39 per liter.
"Kenaikan imbalan jasa pengambilan minyak mentah produksi sumur minyak tradisional di Kecamatan Kedewan, karena mengikuti kenaikan harga minyak dunia," kata "Field Manager" Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto, Kamis.
Ia menyebutkan besarnya imbalan jasa pengambilan minyak mentah Rp1.665,39 per liter itu, merupakan imbalan jasa April lalu. Sedangkan kenaikan imbalan jasa pengambilan minyak mentah menjadi Rp2.153 per liter, berlaku mulai Rabu (1/6).
"Karena harga minyak dunia naik ya imbalan jasa juga ikut naik," ucapnya, menambahkan.
Menurut dia, besarnya imbalan jasa pengambilan minyak mentah produksi sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, diperhitungkan sebesar 70 persen dari harga Internasional crude price (ICP).
"Selama ini besarnya imbalan jasa pengambilan minyak mentah tradisional selalu mengikuti harga minyak dunia," ucapnya, menegaskan.
Sesuai data, katanya, produksi minyak mentah dari sumur minyak tradisional di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, yang disetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, belum maksimal hanya berkisar 350-400 barel per hari.
Padahal, dari keterangan yang diperoleh produksi minyak mentah sumur minyak tradisional di daerah setempat dengan jumlah 722 titik sumur bisa mencapai 1.200 barel per hari.
Camat Kedewan, Bojonegoro Moch. Tarom optimistis adanya kenaikan imbalan jasa pengambilan minyak produksi sumur minyak tua akan mempengaruhi para penambang tidak menyuling minyak mentah secara tradisional.
Apalagi, lanjut dia, kawasan lapangan minyak di Kecamatan Kedewan, sekarang dikembangkan menjadi objek wisata yang diberi nama "The Little" Teksas Wonocolo.
Dengan adanya pengembangan wisata itu, lanjut dia, penambang minyak mentah tidak hanya mengantungkan penghasilan dari menambang minyak mentah.
"Info yang saya terima jumlah penyuling berkurang sebab besarnya imbalan jasa pengambilan minyak mentah naik," jelas dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016