Sumenep (Antara Jatim) - Sekitar 50 aktivis yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia, Jumat, berdemonstrasi menyoroti pembangunan gedung baru Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
"Pembangunan gedung baru Disdik Sumenep sarat dengan 'permainan' dan selanjutnya realisasinya pun asal-asalan," kata orator aksi, Urip Ubaidillah di depan Kantor DPRD Sumenep.
Mereka meminta pejabat Disdik Sumenep bertanggungjawab atas terjadinya dugaan permainan dalam realisasi pembangunan gedung baru tersebut.
"Ada dugaan konspirasi dengan pihak ketiga yang menguntungkan sebagian pejabat Disdik Sumenep. Ini harus diusut tuntas oleh para penegak hukum dan anggota DPRD Sumenep harus ikut mengawalnya," ujarnya.
Setelah berorasi hampir 30 menit, sejumlah perwakilan pendemo diperkenankan masuk ke kantor DPRD dan diterima oleh Ketua Komisi IV DPRD Moh Subaidi.
"Terima kasih atas kehadiran teman-teman pemuda. Dalam waktu dekat, kami akan lakukan klarifikasi atas persoalan ini dengan pejabat Disdik Sumenep," kata Subaidi.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen Disdik Sumenep, Muhammad Iksan menjelaskan, pembangunan gedung baru itu dilaksanakan oleh dua rekanan pelaksana.
Pada 2014, rekanan pelaksananya adalah PT "L" dengan nilai kontrak Rp3,5 miliar lebih dari pagu Rp4,5 miliar lebih.
"Dalam perjalanannya, PT L tidak bisa menyelesaikan pembangunan gedung baru tersebut sesuai waktu yang tercantum dalam kontrak dan selanjutnya dilakukan pemutusan kontrak. Sebelumnya, ada perpanjangan waktu pelaksanaan dan PT L tetap tidak bisa menyelesaikannya," ujarnya.
Selanjutnya, pada 2015, pembangunan gedung baru Disdik Sumenep yang belum selesai itu dilelang lagi dan dimenangkan oleh CV "M" dengan nilai kontrak Rp690 juta lebih dari pagu Rp890 juta lebih.
"Alhamdulillah, pembangunan gedung baru itu bisa diselesaikan oleh CV M pada 2015. Pelelangan proyek pembangunan gedung baru ini dilakukan melalui Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE) Pemkab Sumenep, baik pada 2014 maupun 2015, ketika realisasi fisiknya belum selesai," kata Iksan, menerangkan.
Ia juga mengemukakan, selama ini, pihaknya belum pernah diklarifikasi atau dimintai keterangan oleh pejabat Inspektorat Sumenep atas realisasi pembangunan gedung baru tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016