Sumenep (Antara Jatim) - Sekitar 30 aktivis Aliansi Pemuda Sumenep, Kamis, meminta bupati setempat bersikap tegas terhadap jajarannya yang kinerjanya tidak maksimal dalam memberikan pelayanan publik.
"Pimpinan satuan kerja perangkat daeraj (SKPD) bukan pelengkap dalam organisasi pemerintah daerah. Kalau kinerja mereka tidak produktif, copot saja dari jabatannya," ujar koordinator Aliansi Pemuda Sumenep, Imam Arifin di Sumenep, Jawa Timur.
Puluhan aktivis itu memulai aksinya dengan jalan kaki dari depan Taman Adipura dan langsung menuju Kantor Bupati Sumenep yang berjarak sekitar 500 meter.
Aksi damai aktivis Aliansi Pemuda Sumenep tersebut merupakan yang kali kedua setelah pada Selasa (29/3) melakukan hal sama, yakni menyoroti kinerja jajaran pemerintah daerah setempat.
Mereka kembali "turun jalan" setelah pada aksi sebelumnya tidak ditemui oleh bupati maupun pejabat pemerintah daerah, karena ada acara kedinasan.
"Bupati dan wakil bupati bersama tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan (baperjakat) harus bertindak tegas dan profesional dalam mengevaluasi dan menilai kinerja para pimpinan SKPD," ujarnya.
Dalam aksi keduanya, sejumlah orator menyebutkan beberapa SKPD yang kinerja pimpinannya dinilai tidak maksimal.
"Untuk pembangunan Sumenep yang lebih baik dan maju, kami mengingatkan bupati dan wabup beserta tim baperjakat untuk tidak main-main dalam mengevaluasi kinerja jajarannya dan memilih pimpinan SKPD pada masa mendatang," kata Imam.
Setelah berorasi hampir sekitar 30 menit, puluhan aktivis Aliansi Pemuda Sumenep diperkenankan masuk ke kantor bupati guna menyampaikan aspirasi secara langsung kepada bupati, A Busyro Karim.
Mereka ditemui Busyro dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Hadi Soetarto, di salah satu ruangan di lantai II kantor bupati.
"Itu masukan yang harus diapresiasi oleh kami. Semua masukan akan kami pelajari. Namun, secara internal, kami dan tim baperjakat senantiasa melakukan evaluasi atas kinerja jajaran," kata Busyro. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016