Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan menyalurkan bantuan biaya pendidikan bagi siswa SLTA negeri dan swasta sebesar Rp2 juta per siswa, dari APBD 2016, untuk biaya pendidikan.
     
"Verifikasi daftar nama-nama siswa SLTA negeri dan swasta penerima bantuan biaya pendidikan sudah hampir selesai," kata Kepala Disdik Bojonegoro Hanafi, di Bojonegoro, Rabu.
     
Dengan demikian, menurut dia, proses pencairan dana bantuan biaya pendidikan sebesar Rp2 juta per siswa, baik SMA sederajat, SMK, juga Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta, segera bisa dilakukan.
     
"Dari hasil verifikasi kami ada sekitar 49,5 ribu siswa yang menerima bantuan pendidikan sebesar Rp2 juta per siswa," jelas dia.
     
Ia menyebutkan data sebanyak 49,5 ribu siswa SLTA negeri dan swasta penerma bantuan biaya pendidikan sebanyak 49,5 ribu siswa itu dari Disdik dan Kementerian Agama untuk siswa Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta.
     
Selain itu, lanjut dia, juga dari data laporan 28 kecamatan untuk siswa yang menjalani pendidikan di luar daerah.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan teknis penyaluran bantuan biaya pendidikan sebesar Rp2 juta per siswa dalam setahun, akan diserahkan dalam bentuk tunai langsung ke rekening siswa sebesar Rp1 juta. 
     
Sedangkan sisanya sebesar Rp1 juta, lanjut dia, masuk dalam rekening lembaga pendidikan, yang pencairannya tetap bisa dilakukan siswa.
     
"Tapi siswa tidak bisa mencairkan bantunan pendidikan Rp1 juta yang ada dalam tabungan tanpa sepengetahuan lembaga pendidikan," ucapnya.
     
Menurut dia, adanya pengaturan penyaluran bantuan biaya pendidikan, agar pemanfaatannya bisa tepat sasaran yaitu untuk kebutuhan biaya pendidikan siswa.
     
"Pemanfaatan uang di dalam tabungan di lembaga pendidikan, misalnya, untuk membayar SPP dan biaya lainnya, seperti ujian," katanya. 
     
Bupati Bojonegoro Suyoto, sebelumnya, menjelaskan adanya bantuan biaya pendidikan bagi siswa SLTA negeri dan swasta, sebesar Rp2 juta per siswa dalam setahun, sebagai usaha meningkatkan mutu pendidikan.
     
Selain itu, lanjut dia, adanya bantuan biaya pendidikan itu, juga bisa mencegah anak putus sekolah.
     
"Harapan kami adanya bantuan biaya pendidikan ini tidak ada lagi siswa SLTA yang putus sekolah," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016