Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berharap keluarga dan tetangga yang terdapat anggota keluarganya pernah ikut dalam kelompok masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) bisa menerima dengan setelah kepulangan mereka dari Kalimantan.
"Kami sudah lakukan sosialisasi pada keluarga, masyarakat sekitar, dan harapannya mereka bisa menerima," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Haris Setiawan di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, sesuai dengan laporan yang masuk saat ini ada tujuh warga Kabupaten Kediri yang terdata pernah ikut kelompok Gafatar. Mereka juga sempat bergabung dengan pengikut lainnya di Kalimantan.
Dari tujuh warga itu mereka semua diketahui berasal dari Kecamatan Gurah, tepatnya di Desa Sukorejo serta Desa Tirukidul. Mereka saat ini sedang dalam perjalanan diangkut petugas ke Surabaya dengan mantan pengikut Gafatar lainnya.
Terkait dengan sekeluarga asal Pare yang diduga juga ikut Gafatar, Haris mengaku sampai saat ini belum ada laporan yang masuk. Pemda pun sampai saat ini masih terus koordinasi dengan aparat terkait, terutama soal data warga Kabupaten Kediri yang ikut dipulangkan tersebut.
"Pendataan yang masuk masih dari Kecamatan Gurah itu, kalau dari Pare belum ada laporan. Namun, kami masih terus perbarui informasi," ujarnya.
Ia juga mengatakan, pemda sudah menyiapkan kendaraan untuk mengangkut mantan pengikut Gafatar itu ke Kabupten Kediri. Nantinya, pemda tinggal menunggu dan koordinasi terkait dengan kedatangan.
Rencananya, setelah tiba di Kabupaten Kediri mereka juga mendapatkan dampingan dari tokoh agama setempat, dan setelahnya akan dikembalikan pada keluarga.
Namun, ia mengakui dimungkinan akan terdapat sejumlah masalah, sebab dari informasi yang masuk ternyata warga yang sebelumnya ikut Gafatar tersebut telah menjual barang-barang berharga miliknya.
"Ini juga perlu dipikirkan nanti jika sampai seperti apa," ujarnya.
Sementara itu, saat ini proses pemulangan mantan pengikut Gafatar masih terus berlangsung. Dari informasi, saat ini rombongan sedang perjalanan mengguankan jalur laut. Mereka diangkut menggunakan tiga Kapal Republik Indonesia. Di Jatim, ada sebanyak 193 orang diketahui ikut dalam pemulangan itu.
Sebelumnya, sebuah permukiman yang disebut didiami oleh warga mantan pengikut Gafatar di Desa Moton Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dibakar massa pada Selasa (19/1) petang sekitar pukul 15.20 waktu setempat. Kampung itu dihuni ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia. Di daerah itu, pengikut Gafatar diketahui disediakan memiliki lahan sekitar 5.000 hektare yang akan dikelola anggotanya sebagai lahan pertanian. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016