Surabaya (Antara Jatim) - Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (GM FKPPI) Jatim menyeruhkan adanya pelatihan kemampuan intelijen untuk masyarakat di Jawa Timur.
    
Ketua GM FKPPI Jawa Timur Agoes Soerjanto mengecam keras aksi teror yang terjadi di sejumlah lokasi DKI  Jakarta pada Kamis siang yang membawa korban luka dan meninggal.
    
"Tidak bisa ditoleransi, kami mengecam keras pelaku teror ini!, tidak beradab!" ujar Agoes saat ditemui di Sekretariat GM FKPPI Jatim, di Surabaya, Kamis.
    
Menurut dia, secara resmi GM FKPPI telah menulis surat kepada Panglima Kodam V/Brawijya dan BIN Jatim untuk dapat memberikan panduan singkat pelatihan intelijen kepada perwakilan masyarakat umum agar mampu bertindak sebagai mata dan telinga negara dalam menjaga kondusifnya keamanan sekitar tempat tinggal.
    
"Masyarakat umum harus diberikan pengetahuan dasar tentang tahapan pemantauan intelijen, mulai dari Perencanaan, Pengumpulan Keterangan, Pengolahan, Penyampaian dan Penggunaan, serta Evaluasi Akhir," kata Agoes.
    
GM FKPPI Jatim berharap teknik Kirka (Prakiraan Keadaan) dan Pulbaket (Pengumpulan Bahan Keterangan) harus dilatihkan kepada masyarakat tertentu misanya perangkat RT atau RW agar kejadian serupa teror Jakarta tidak terulang.
    
Selain itu, lanjut dia, GM FKPPI Jatim menyerukan perlawanan sistematis berupa keteguhan untuk tidak merasa takut dan khawatir, agar roda perekonomian berjalan normal.
    
GM FKPPI Jatim memberikan apresiasi terhadap TNI dan Polri, tenaga medis, dan pihak-pihak yang saling membantu sesama saat terjadinya teror Jakarta tersebut.
    
GM FKPPI Jatim mendukung segera pengusutan terbuka dengan mengumumkan identitas dan sketsa wajah pelaku agar masyarakat dapat membantu membongkar jaringan teror ini. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016