Madiun  (Antara Jatim) - Dua warga Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dikabarkan hilang dan diduga menjadi anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). 

Kepala Desa Mojorayung, Tri Widodo, di Madiun, Rabu, mengatakan, kedua warganya yang hilang dan diduga menjadi anggota Gafatar tersebut adalah Oky dan Sigit. Keduanya aktif mengikuti acara Gafatar yang pada tahun lalu sering dilakukan di berbagai daerah di Kabupaten Madiun. 

"Oky dan Sigit menghilang sejak pertengahan tahun 2015. Keduanya dulu sebelum hilang sering mengikuti kegiatan sosial yang dilakukan oleh Gafatar," ujar Tri Widodo kepada wartawan.

Bahkan Sigit merupakan salah satu perangkat desa di lingkungan setempat. Sifatnya yang tertutup, membuat warga tidak terlalu memperhatikan perilakunya. 

"Sigit menghilang sekitar bulan Juli atau Agustus 2015. Kemudian setelah itu disusul Oky. Bahkan saat menghilang, Sigit tidak mengundurkan diri dai jabatannya sebagai perangkat desa," kata dia.

Sigit juga diketahui tidak pamit kepada keluarga ataupun teman. Hanya ada satu teman yang dipamiti dan mengaku bahwa ia pergi karena mendapat perintah dari Allah SWT.

Sementara itu, hingga kini pihak kepolisian setempat masih enggan dimintai keterangan terkait keberadaan organisasi Gafatar yang pernah ada di Kabupaten Madiun. Keberadaan kedua orang hilang tersebut hingga kini juga belum diketahui kabarnya.

Seperti diketahui, organisasi Gafatar, yang didirikan pada 2012, menjadi sorotan masyarakat setelah ada kasus hilangnya seorang ibu sekaligus dokter bernama Rica Handayani dan anaknya, pada akhir Desember lalu.

Dokter Rica tersebut berhasil ditemukan polisi pada Senin (11/1) di Kalimantan Tengah. Walaupun masih menyelidiki latar belakang kasus tersebut, temuan sementara kepolisian menyebutkan dokter Rica diduga terlibat dengan organisasi Gafatar. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016