Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menambah personel pengamanan Pilkada Serentak 2015 untuk Kabupaten Mojokerto, Kota Blitar, dan Banyuwangi.
"Semua (wilayah) khusus, Insya-Allah tidak ada yang rawan. Mojokerto sudah kita antisipasi semua, tapi kita tidak boleh, ini rawan dan ini tidak," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji di Surabaya, Senin.
Didampingi Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau dalam Apel Pergeseran Pasukan dalam Operasi Mantab Praja Semeru 2015, ia menjelaskan masing-masing mendapatkan satu SSK personel, baik Mojokerto maupun Blitar.
"Selain itu, satu SSK personel juga diturunkan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim. Untuk BKO Brimob Polri ke Polda Jatim akan digeser satu SSK ke Polres Banyuwangi dan satu SSK stand by di Polda Jatim," katanya.
Dalam Pilkada Serentak 2015 yang merupakan pengalaman pertama bagi Indonesia itu, pihaknya menurunkan 115.858 personel gabungan. Selain Mojokerto dan Blitar, wilayah lain yang juga rawan adalah Situbondo, Banyuwangi, dan Sumenep.
Ke-115.858 personel yang mengamankan pilkada pada 19 Kabupaten/Kota di Jatim itu meliputi 22.079 personel kepolisian, 6.210 personel TNI, dan 86.890 Linmas (Perlindungan Masyarakat). Selain itu, 3.970 personel bantuan dari 20 Polres Pendukung.
Dalam amanat di hadapan ribuan pasukan yang juga disaksikan Ketua KPU Jatim Eko Sasmito dan Bawaslu Jatim, Sufyanto, Kapolda mengimbau untuk menjaga netralitas.
"Tugas pokok kita adalah pengamanan pelaksanaan Pilkada. Jadi, tugasnya tidak ada yang lain, pengamanan ya mengamankan saja. Yang pesta itu rakyat, kita mengamankan," katanya.
Sementara itu, Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau mengatakan pihak TNI siap membantu dan mendukung pengamanan pilkada serentak pada 19 kabupaten/kota di Jatim.
"Kita juga siapkan satuan tempur (satpur) jika sewaktu-waktu diminta bantuan pengamanan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Semua (wilayah) khusus, Insya-Allah tidak ada yang rawan. Mojokerto sudah kita antisipasi semua, tapi kita tidak boleh, ini rawan dan ini tidak," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji di Surabaya, Senin.
Didampingi Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau dalam Apel Pergeseran Pasukan dalam Operasi Mantab Praja Semeru 2015, ia menjelaskan masing-masing mendapatkan satu SSK personel, baik Mojokerto maupun Blitar.
"Selain itu, satu SSK personel juga diturunkan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim. Untuk BKO Brimob Polri ke Polda Jatim akan digeser satu SSK ke Polres Banyuwangi dan satu SSK stand by di Polda Jatim," katanya.
Dalam Pilkada Serentak 2015 yang merupakan pengalaman pertama bagi Indonesia itu, pihaknya menurunkan 115.858 personel gabungan. Selain Mojokerto dan Blitar, wilayah lain yang juga rawan adalah Situbondo, Banyuwangi, dan Sumenep.
Ke-115.858 personel yang mengamankan pilkada pada 19 Kabupaten/Kota di Jatim itu meliputi 22.079 personel kepolisian, 6.210 personel TNI, dan 86.890 Linmas (Perlindungan Masyarakat). Selain itu, 3.970 personel bantuan dari 20 Polres Pendukung.
Dalam amanat di hadapan ribuan pasukan yang juga disaksikan Ketua KPU Jatim Eko Sasmito dan Bawaslu Jatim, Sufyanto, Kapolda mengimbau untuk menjaga netralitas.
"Tugas pokok kita adalah pengamanan pelaksanaan Pilkada. Jadi, tugasnya tidak ada yang lain, pengamanan ya mengamankan saja. Yang pesta itu rakyat, kita mengamankan," katanya.
Sementara itu, Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau mengatakan pihak TNI siap membantu dan mendukung pengamanan pilkada serentak pada 19 kabupaten/kota di Jatim.
"Kita juga siapkan satuan tempur (satpur) jika sewaktu-waktu diminta bantuan pengamanan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015