Pamekasan (Antara Jatim) - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, belum menyimpulkan penyebab kebakaran Pasar Tradisional Kompajung, Pamekasan, yang terjadi Jumat, sekitar pukul 03.30 WIB.

"Kami belum bisa menyimpulkan apa penyebabnya, karena penyelidikan masih terus berlangsung," kata Ketua Tim itu Kompol Andi Purwanto dalam keterangan persnya di lokasi kebakaran, Jumat sore.

Selain itu, sambung dia, laporan tentang hasil penyelidikan tim hanya akan disampaikan kepada Kapolres Pamekasan, sekaligus yang berhak menggelar ekspose terkait hasil penelitian itu.

Tim Labfor Polda Jatim tiba di lokasi kebakaran di Pasar Tradisional Kolpajung, Pamekasan, sekitar pukul 13.00 WIB.

Mereka berjumlah empat orang, selanjutnya bergerak melakukan olah tempat kejadian perkara, dan berdialog dengan petugas keamanan pasar.

Petugas selanjutnya memasang tanda nomor di lokasi atau bekas kios terbakar dengan nomor urut, yakni 1, 2 dan 3.

Selama penyelidikan berlangsung, warga dilarang mendekati lokasi kebakaran, termasuk awak media, karena dikhawatirkan akan mengganggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh tim ini.

Hingga pukul 15.20 WIB proses penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara oleh Tim Labfor Polda Jatim itu masih berlangsung.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Bambang Edy Suprapto sebelumnya menyatakan, pihaknya sengaja meminta bantuan tim Labfor Polda Jatim untuk mengetahui penyebab sebenarnya kasus kebakaran pasar itu.

Sebab di kalangan masyarakat beredar dugaan bahwa Pasar Polowijo terbesar di Pamekasan itu diduga sengaja dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Jika tim Labfor yang melakukan penyelidikan, maka akan terungkap apakah kebakaran pasar ini benar-benar musibah atau memang ada oknum yang sengaja melakukan pembakaran," katanya menjelaskan.

Hasil pendataan yang dilakukan petugas keamanan dari unsur TNI dan Polri menyebutkan, jumlah bangunan berupa kios dan toko yang terbakar di Pasar Kolpajung itu sebanyak 150 unit.

Pasar tradisional polowijo ini tersebar sekitar pukul 03.30 WIB dan pertama kali diketahui oleh pedagang yang datang sekitar pukul 02.00 WIB.

"Biasanya mulai pukul 02.00 WIB itu kan pedagang sudah berdatangan. Nah yang datang duluan ini yang mengetahui," kata petugas keamanan pasar itu, Sunarto. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015