Surabaya (Antara Jatim) - Meski harga kebutuhan bahan pokok memasuki tren naik pada setiap tahun menjelang Ramadhan hingga Lebaran, kesiapan hati dan fisik juga harus ditingkatkan pada momentum suci tersebut.

"Bekal utama menjalani Ramadhan 1436 Hijriah adalah mempersiapkan keduanya karena itu yang menentukan puasa itu diterima Tuhan atau tidak. Kalau hati tidak ikhlas, puasa ini percuma saja karena hanya merasakan lapar dan dahaga," kata Assistant Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region V Wilayah Jatim, Nusa Tenggara dan Bali, Happy Wulansari kepada Antara.

Sementara itu, untuk menyiasati kenaikan harga bahan pokok, maka perempuan berparas cantik tersebut membagikan kiat, yakni harus memiliki formula belanja cerdas.

Salah satunya, rajin mengunjungi supermarket atau pusat perbelanjaan yang menyediakan promo atau harga khusus.

"Dalam artian, belanja harus sesuai kebutuhan dan mengetahui momentum untuk mendapatkan harga murah. Selain itu, kadang kami juga berbelanja di pasar tradisional karena bisa tawar-menawar harga," katanya.

Untuk Ramadhan - Lebaran kali ini, tambah dia, ia tidak ada budget khusus. Akan tetapi pembelian barang berbeda memang ada. Salah satunya membeli kurma. Kalau takjil, justru tidak selalu ada setiap hari karena sudah terbiasa berbuka puasa dengan air putih dan kurma saja.

"Kecuali ketika lagi ingin kolak atau es dawet, kami baru bikin untuk keluarga tercinta di rumah," katanya.

Bagi masyarakat yang ingin berbelanja Ramadhan - Lebaran, imbau dia, terutama belanja saat ada diskon maka perlu dilihat dulu apakah penawaran harga khusus tersebut masuk akal atau tidak. Apalagi, kini banyak penjual yang cenderung menaikkan harga barangnya lebih dulu secara signifikan.

"Lalu, barang itu dikenakan diskon di mana seolah-olah mereka memberikan harga murah. Padahal, bisa saja itu permainan penjual untuk menarik animo konsumen," katanya.

Untuk keperluan komoditas bahan pokok, sebut dia, masyarakat bisa juga membelinya secara grosir. Apalagi, dengan sistem pembelian partai besar maka harganya dapat dipastikan lebih murah dibandingkan beli eceran.

"Seperti beli beras, sabun cuci baju, gula pasir, minyak goreng, dan semacamnya. Namun, jangan lupa untuk melihat kualitas barang sebelum memastikan membeli," katanya.

Ia berharap, dengan kian meningkatnya harga bahan pokok pada periode Ramadhan - Lebaran 1436 Hijriah pemerintah bisa membuat sistem atau mekanisme pengawasan harga di lapangan. Dengan demikian, harga barang di pasar perdagangan dapat terkontrol secara baik.

"Bahkan, melalui pengawasan pemerintah kami yakin harga jualnya tidak akan naik secara signifikan maupun di luar batas kewajaran atau kemampuan konsumen," katanya.(*)

Pewarta: Ayu Citra Sukma Rahayu

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015