Surabaya (Antara Jatim) - Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya menyatakan infrastruktur yang bagus bisa mendongkrak pertumbuhan investasi di Kota Pahlawan.
"Kondisi infrastruktur seperti jalan raya, ketersediaan air bersih dan listrik, menjadi salah satu faktor penting dalam mendongkrak pertumbuhan investasi di Kota Surabaya," kata Kepala BKPPM Surabaya Eko Agus Supiadi dalam acara Media Gathering bertema "Kesiapan Infrastruktur Jalan di Surabaya dalam Mendongkrak Investasi" di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Kamis.
Menurut dia, kondisi infrastruktur seperti jalan raya, ketersediaan air bersih dan listrik, menjadi salah satu faktor penting dalam mendongkrak pertumbuhan investasi di Kota Surabaya.
"Dengan kata lain, investasi di Surabaya yang terus bergerak naik dari tahun ke tahun, disebabkan karena kepuasan pengusaha dan investor terhadap kondisi infrastruktur di Kota Pahlawan," katanya.
Agus mengatakan ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap investasi di sebuah kota. Selain situasi keamanan kota yang kondusif, relatif bebas dari banjir dan juga kondisi infrastruktur jalan yang memadai.
Agus mengatakan Kota Surabaya telah memenuhi semua syarat itu sehingga menjadi jujugan bagi investor untuk menanamkan investasi. Itu yang membuat Surabaya kemudian layak disebut sebagai kota perdagangan dan jasa.
"Surabaya masih menjanjikan untuk investasi karena sarana dan prasarana yang tersedia tidak ada masalah. Bahkan, sekarang ini, beberapa jalan baru sudah dioperasikan seperti MERR. Dengan dibukanya akses jalan baru tentunya semakin membuka peluang investasi di Surabaya," kata Eko.
Agus tidak menampik bila kondisi jalan-jalan Surabaya kini mulai padat kendaraan sehingga memicu kemacetan di beberapa ruas jalan. Namun, padatnya kendaraan yang berlalu lalang di jalanan Surabaya yang tentunya pengendaranya memiliki beragam kepentingan, juga bisa menjadi salah satu tolok ukur bahwa perekonomian di Surabaya tumbuh.
"Definisi investasi itu bukan hanya PNPM atau PMA. Siapapun orang yang menanamkan investasinya di kota tertentu, itu sudah disebut investasi. Surabaya punya banyak potensi nvestasi. Kita menargetkan nilai investasi tahun ini bisa di angka Rp4 triliun," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kondisi infrastruktur seperti jalan raya, ketersediaan air bersih dan listrik, menjadi salah satu faktor penting dalam mendongkrak pertumbuhan investasi di Kota Surabaya," kata Kepala BKPPM Surabaya Eko Agus Supiadi dalam acara Media Gathering bertema "Kesiapan Infrastruktur Jalan di Surabaya dalam Mendongkrak Investasi" di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Kamis.
Menurut dia, kondisi infrastruktur seperti jalan raya, ketersediaan air bersih dan listrik, menjadi salah satu faktor penting dalam mendongkrak pertumbuhan investasi di Kota Surabaya.
"Dengan kata lain, investasi di Surabaya yang terus bergerak naik dari tahun ke tahun, disebabkan karena kepuasan pengusaha dan investor terhadap kondisi infrastruktur di Kota Pahlawan," katanya.
Agus mengatakan ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap investasi di sebuah kota. Selain situasi keamanan kota yang kondusif, relatif bebas dari banjir dan juga kondisi infrastruktur jalan yang memadai.
Agus mengatakan Kota Surabaya telah memenuhi semua syarat itu sehingga menjadi jujugan bagi investor untuk menanamkan investasi. Itu yang membuat Surabaya kemudian layak disebut sebagai kota perdagangan dan jasa.
"Surabaya masih menjanjikan untuk investasi karena sarana dan prasarana yang tersedia tidak ada masalah. Bahkan, sekarang ini, beberapa jalan baru sudah dioperasikan seperti MERR. Dengan dibukanya akses jalan baru tentunya semakin membuka peluang investasi di Surabaya," kata Eko.
Agus tidak menampik bila kondisi jalan-jalan Surabaya kini mulai padat kendaraan sehingga memicu kemacetan di beberapa ruas jalan. Namun, padatnya kendaraan yang berlalu lalang di jalanan Surabaya yang tentunya pengendaranya memiliki beragam kepentingan, juga bisa menjadi salah satu tolok ukur bahwa perekonomian di Surabaya tumbuh.
"Definisi investasi itu bukan hanya PNPM atau PMA. Siapapun orang yang menanamkan investasinya di kota tertentu, itu sudah disebut investasi. Surabaya punya banyak potensi nvestasi. Kita menargetkan nilai investasi tahun ini bisa di angka Rp4 triliun," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015