Tulungagung (Antara Jatim) - Pihak penerbit akhirnya menarik dan mengganti seluruh buku Wasis Basa dari seluruh SD/MI di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang sempat memicu polemik karena memuat konten berbau pornografi dalam salah satu artikel bacaannya.
"Pada dasarnya artikel tulisan tidak salah, karena pemuatan sudah sesuai bentuk tulisan asli dan layak untuk bahan pengajaran di sekolah. Tapi karena menimbulkan polemik, kami putuskan untuk menarik seluruh buku dan menggantinya dengan yang baru," kata perwakilan penerbit buku Wasis Basa, Supridiyanto di Tulungagung, Kamis.
Ia mengklarifikasi tentang kabar yang beredar di masyarakat tentang buku terbitan perusahaannya tersebut.
Menurutnya, semua materi yang ada telah melalui pemeriksaan dan telah dari tim termasuk penyusun buku.
Selain itu, proses distribusi juga diketahui Dispendik Tulungagung utamanya tim penelaahnya.
"Prosedur penerbitan hingga distribusi sudah kami penuhi. Bahkan ketika ada temuan materi yang kurang tepat itu, kami juga dipanggil dinas untuk koordinasi terkait penarikan," katanya.
Ia mengungkapkan, pertanyaan kali pertama muncul dari salah satu sekolah tentang "ngetokake banyu syahwat" (mengeluarkan air syahwat) pada Februari lalu.
Saat itu, kata dia, beberapa guru mempertanyakan bagaimana menjelaskan kepada siswa dengan bahasa yang tepat tentang kalimat itu, bukan pada materi buku.
"Laporan awal pada Februari, Maret perbaikan dan April buku cetakan baru sudah diterima sekolah," jelasnya.
Terkait isi buku, Supri mengklarifikasi pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim penyusun, yakni Tresno Sukendro dan Sukarman.
Dijelaskannya, tim penyusun siap memberikan klarifikasi yang sebenarnya materi tersebut juga tidak asal pilih.
terkait kerugian, ia enggan memberikan jawaban detail. Supri hanya mengisyaratkan ada sekitar 5 ribu eksemplar buku yang mereka produksi dan edarkan ulang ke sekolah-sekolah di Tulungagung.
Jumlah itu didistribusikan untuk 500-an SD baik negeri dan swasta. "Sebenarnya itu belum sempat diajarkan kepada siswa, dan sudah kami perbaiki," ujarnya.
Diberitakan, buku Wasis Basa ditarik Dindik Tulungagung karena terdapat materi kurang sesuai.
Materi ini ada pada halaman 22 hingga 23 dan terdapat kalimat tidak tepat, yakni "ngetokake banyu syahwat".
Kalimat itu terdapat dalam paragraf ke dua baris ke tiga. Kalimat lain, yakni "iwak sing mangan
banyu syahwate" (ikan yang memakan air syahwat/maninya) terdapat dalam paragraf empat baris ke empat dan lima.
Dalam buku Wasis Basa tertulis tim penyusun yakni Drs. Tresno Sukendro dan Drs. Sukarman, M.Si. Sedangkan konsultan dan penyelia yakni Dra. Sri Sulistiani, M.Pd. Sebagai editor yakni Ida Syafrida, S.S. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015