Pasuruan (Antara Jatim) - Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) meminta PBNU untuk tidak membentuk badan otonom (banom) kemahasiswaan dalam Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus.
"Hingga kini, PMII masih menolak menjadi banom NU, karena itu PBNU berencana membentuk banom kemahasiswaan dalam Muktamar 2015," kata Ketua Umum PP IPNU Chairul Anam kepada Antara di Pasuruan, Sabtu.
Di sela Konperensi Wilayah (Konperwil) Ke-21 IPNU Jatim dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Ke-2 IPPNU (Ikatan pelajar Putri NU) di BLK Pasuruan pada 1-3 Mei 2015, ia menjelaskan IPNU kurang setuju banom baru bidang kemahasiswaan.
"Ketika ditanya PBNU, kami menyatakan kurang setuju, karena hal itu tidak akan efektif. Masalahnya, proses kaderisasi IPNU itu sejak SMA hingga lulus kuliah, sehingga mahasiswa sudah masuk dalam sistem kaderisasi IPNU," katanya.
Selain itu, jika dipaksakan pun, maka akan terjadi keanggotaan yang berhimpitan, sebab kelompok sasaran PMII dan banom kemahasiswaan yang diwacanakan itu di lapangan pasti sama.
"Misalnya, saya saat pertama kali masuk IPNU dengan mengikuti Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) pada kelas 2 SMA, maka saya sampai ke jenjang kaderisasi terakhir yakni Lakut (latihan kader utama) justru saat saya sudah menempuh studi S2," katanya.
Jadi, katanya, proses kaderisasi IPNU itu melampaui jenjang kemahasiswaan, sehingga IPNU pun memiliki komisariat di perguruan tinggi, komisariat di pesantren, komisariat di masjid atau mushalla, dan seterusnya.
Oleh karena itu, ia berharap PBNU memperkuat proses kaderisasi di IPNU dengan tidak membentuk banom kemahasiswaan, karena NU ke depan sebenarnya membutuhkan kader-kader militan yang melalui proses kaderisasi yang terukur dan matang dalam ideologi ala NU (Aswaja).
"Semua itu justru akan berantakan bila PBNU membentuk banom kemahasiswaan yang non-kaderisasi. Kalau PBNU konsisten justru memperkuat IPNU dan bukan membentuk banom kemahasiswaan yang akan 'mengacaukan' kaderisasi IPNU. Jadi, biarkan saja PMII seperti sekarang," katanya.
Ia menambahkan PW IPNU Jatim merupakan salah satu wilayah yang memiliki keunggulan organisasi, administrasi, kaderisasi, inovasi, dan sinergi dengan internal NU dan eksternal.
"Itu penting, karena NU memiliki kader-kader IPNU dan IPPNU di sini yang sangat matang," katanya di sela acara yang dibuka Wagub Jatim H Saifullah Yusuf dan dihadiri Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah serta Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015