Malang (Antara Jatim) - Ratusan pedagang Pasar Dinoyo Kota Malang, Jawa Timur, menuntut PT Citra Gading Asritama (CGA) selaku investor pembangunan pasar itu untuk mengubah beberapa klausal perjanjian kerja sama (PKS) yang dinilai memberatkan pedagang. Tuntutan perubahan addendum tersebut disampaikan ratusan pedagang melalui unjuk rasa di kawasan bangunan Mall Dinoyo City yang dijadwalkan peresmiannya pada April mendatang, Senin. "Kami juga menolak pengundian penempatan kios (lapak) yang akan dilakukan besok (Selasa, 31/3) karena belum ada kesepakatan PKS sesuai perjanjian lama. Jika PKS itu tidak diubah, kami tidak akan mau mengambil undian lapak yang sudah diagendakan investor," tegas koordinator pedagang Pasar Dinoyo, Sabil Al Ahsan disela-sela aksi. Dalam aksinya, pedagang yang membawa replika pocong sebagai tanda matinya hak-hak pedagang karena dikebiri investor itu juga menyampaikan keluhannya. Seperti aksi-aksi sebelumnya, pedagang keberatan dengan sistem pembayaran angsuran lapak yang diserahkan kepada pihak bank. Setelah perwakilan pedagang yang dimotori Sabil El Ahsan berdialog dengan manajemen PT CGA, akhirnya investor menyepakati sistem dan mekanisme angsuran lapak dikembalikan seperti semula, yakni angsuran selama 15 tahun dengan harga seperti tang ditetapkan pada perjanjian lama. "Alhamdulilah akhirnya PT CGA menyepakati harga dan mekanisme lama terkait pembayaran angsuran lapak," kata Sabil. Harga lama yang tertuang dalam perjanjian kerja sama yang lama, harga kios paling murah sekitar Rp5 juta–Rp7 juta yang bisa diangsur selama 15 tahun. Pembayaran angsuran bisa dilakukan setiap hari antara Rp1.750 dan paling mahal Rp11.375 dan angsuran mulai direalisasikan setelah pedagang pindah ke pasar baru dan menempati lapak masing-masing. "Karena investor menyepakati pemberlakuan perjanjian yang lama, kami besok akan datang untuk melakukan pengundian lapak guna menentukan lokasi berjualan setelah Pasar Dinoyo pindah ke lokasi lama dan menempati gedung baru," ujarnya. Selama proses pembangunan pasar baru, ribuan pedagang Pasar Dinoyo tesrebut ditempatkan di pasar penampungan di Merjosari. Hanya saja, penuntasan pembangunan sudah berulang kali molor, terakhir target peluncuran akan dilakukan APril mendatang, namun kalau melihat bangunannya tidak akan memungkinan karena bangunan fisik masih belum dilakukan finishing dan masih terbengkalai. Pembangunan Pasar Dinoyo dimulai tahun 2011 dengan kucuran dana dari investor lebih dari Rp300 miliar. Selain pasar tradisional yang akan ditempatkan di lantai dasar, Mall Dinoyo City juga bakal dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti gedung bioskop 21, pujasera, pusat kebugaran, serta pasar swalayan.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015