Surabaya, (Antara Jatim) - PT Bank Tabungan Negara/BTN (Persero) Tbk menilai potensi pembangunan rumah sederhana untuk masyarakat di pesisir pantai terutama nelayan sangat besar di Jawa Timur. "Karena sampai sekarang banyak di antara mereka (nelayan) yang belum memiliki hunian dengan laik. Prospek itu terlihat di Lamongan, Pacitan, dan beberapa daerah lainnya," kata Regional CEO BTN Kantor Wilayah 2 (Jatim, Jateng, DIY, Bali, NTB, dan NTT), Nasril, ditemui di kantornya, di Surabaya, Selasa. Oleh sebab itu, perseroan yang dipimpinnya saat ini sedang melakukan survei di berbagai daerah di Jatim. Pada masa mendatang, program itu akan membidik masyarakat berpenghasilan tidak tetap di kawasan pesisir pantai. "Kami sebagai penyalur dana, siap saja mengalokasikan sejumlah modal untuk pembangunan rumah nelayan. Langkah kami ini sekaligus menyambut baik usulan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf yang ingin membangun rumah nelayan," ujarnya. Akan tetapi, kata dia, untuk mewujudkan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur maka BTN tidak bisa sendirian merealisasinya. Apalagi, upaya tersebut perlu ditindaklanjuti oleh sejumlah pihak terkait. "Mereka di antaranya kalangan pengembang yang bertugas menyediakan stok rumah dan pemerintah daerah setempat yang mengeluarkan izin pembangunan rumah," katanya. Selain itu, sebelum pengalokasian dana pembiayaan rumah nelayan juga perlu ditelaah ada tidaknya lembaga jasa keuangan. Kemudian, ada atau tidak lembaga yang bertugas sebagai penghimpun dana (collector) nelayan pada periode tertentu. "Bahkan, perlu dipastikan siapa atau perusahaan asuransi mana yang akan menjamin dan terlibat di dalam pembiayaan pembangunan rumah nelayan. Soalnya kredit yang kami salurkan ini adalah dana rakyat juga, jadi segala sesuatunya harus jelas," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015