Oleh Luqman Hakim
Yogyakarta (Antara) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersepakat akan melakukan kerja sama dalam mengembangkan kawasan Geopark Gunung Sewu.
Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono, Bupati Gunung Kidul Badingah, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto, dan Bupati Pacitan Indartato.
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan melalui kerja sama yang melibatkan tiga provinsi serta tiga kabupaten, diharapkan dapat meningkatkan aspek kelembagaan pengelolaan kawasan Geopark Gunung Sewu agar segera dapat dimasukkan dalam Geopark Global Network (GGN) UNESCO.
"Penundaan dimasukkan Kawasan Geopark Gunung Sewu dalam jaringan Geopark UNESCO akan menjadi tantangan kami bersama," kata dia.
Gunung Sewu telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Komite Nasional Geopark Indonesia pada 13 Mei 2012. Wilayah itu memiliki luas 1.802 kilometer persegi meliputi tiga Geo-area yakni di Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan yang memiliki 33 situs warisan alam yakni 30 situs geologi dan situs non-geologi.
Selanjutnya pada Juli 2014 Tim Asesor UNESCO telah melakukan penilaian terhadap Kawasan Geopark Gunung Sewu yang hasilnya menunda warisan alam dam budaya itu masuk menjadi anggota Geopark Global Network. Penundaan disebabkan Geopark itu masih memiliki pengelolaan kelembagaan yang lemah.
Selain itu, Sultan mengatakan sinergisitas antarprovinsi dan antarkabupaten itu juga diharapkan mampu mengembangkan kawasan Geopark Gunung Sewu dalam aspek perlindungan, konservasi, pendidikan, serta pengembangan ekonomi masyarakat antarwilayah itu.
"Karena sesungguhnya pengembangan bersama kawasan geopark ini memiliki hakikat hubungan manusia dengan alam," kata Sultan yang juga Raja Keraton Yogyakarta itu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pengembangan itu tidak akan berorientasi pada eksploitasi alam melainkan untuk kepentingan konservasi, riset yang akhirnya harus bermuara pada kesejahteraan rakyat.
"PR kita adalah menerjemahkan itu untuk tujuan kemakmuran rakyat," kata dia.
Dia berharap orentasi dari kerjasama itu dapat ditindaklanjuti dengan segera menyusun rencana aksi.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap agar melalui pengembangan bersama itu, Geopark Gunung Sewu betul-betul dapat menjadi aset kekayaan alam yang dapat dirasakan masyarakat.
"Ini akan menjadi ibadah terakhir kami untuk membantu masyarakat serta membantu dunia dalam melestarikan kekayaan sumber daya alam," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015