Jember (Antara Jatim) - Permintaan darah trombosit di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat tajam seiring dengan meningkatnya kasus demam berdarah di kabupaten setempat. "Meningkatnya kasus demam berdarah (DB) diikuti dengan tingginya permintaan terhadap trombosit, bahkan lonjakan permintaan terjadi sejak awal musim hujan pada Oktober 2014," kata Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Jember dr Dudung Ari Rusli, Minggu. Permintaan darah trombosit pada Oktober 2014 sebanyak 281 kantong, November 2014 sebanyak 212 kantong, kemudian Desember 2014 sebanyak 368 kantong, dan pada Januari 2015 meningkat menjadi 429 kantong. "Kebutuhan trombosit ini memang berhubungan dengan penyakit DB dan darah trombosit memang dibutuhkan oleh pasien DB yang sudah parah," katanya. Menurut dia, rata-rata permintaan trombosit dalam beberapa bulan terakhir cukup tinggi yakni sebanyak 30–40 kantong per hari dengan ukuran per kantong mencapai 50 cc. "Trombosit tersebut diberikan kepada pasien yang terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang mengalami pendarahan saja dengan indikasi jumlah trombosit kurang dari 50 ribu keping per deciliter," paparnya. Ia menjelaskan tidak semua pasien DB mendapatkan tambahan trombosit dan harus diberi donor darah trombosit tersebut. "Permintaan untuk golongan darah terbanyak yaitu golongan darah O, namun kami sudah melakukan antisipasi dengan menyiapkan sebanyak 500 kantong trombosit setiap bulan selama musim hujan," katanya. Sementara Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis mengatakan kabupaten setempat memasuki fase kritis menjelang penetapan kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah seiring dengan peningkatan jumlah kasus DB di kabupaten setempat. "Jumlah penderita DB terus bertambah secara signifikan, bahkan setiap hari berkisar 15-20 kasus DB baru di beberapa kecamatan," tuturnya. Data Dinkes Jember mencatat jumlah penderita DB selama Januari 2015 lebih dari 260 orang dan enam penderita di antaranya meninggal dunia.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015