Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, membantu memudahkan untuk data kependudukan pada korban pesawat AirAsia yang dimakamkan di daerah ini, agar keluarga pun bisa memanfaatkan untuk keperluan terkait dengan administrasi kepengurusan hak, seperti asuransi. "Kami akan berusaha membantu untuk data baik akta ataupun yang lain. Kami sudah pertemukan keluarga dengan bagian hukum di Kota Kediri," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ditemui setelah pemakaman Jenazah Yenni Soewono (38), salah seorang korban jatuhnya pesawat AirAsia di di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Wali Kota yang ditemui di areal pemakaman di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis, mengatakan secara kependudukan, Yenni memang bukan warga Kediri, tapi ia dilahirkan di Kediri. Pemerintah Kota, kata dia, akan berupaya semaksimal mungkin membantu keluarga dari almarhum. Ke depan, beberapa surat itu bisa bermanfaat, salah satunya untuk keperluan pengurusan asuransi. Tentang Asuransi, ia mengatakan pemerintah kota hanya membantu untuk menguruskan berbagai macam surat, sementara masalah asuransi berhubungan dengan keluarga langsung. Pemakaman jenazah Yenni berlangsung dengan khidmat di areal pemakaman tepatnya di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Pemakaman itu dipimpin Romo Kariono yang dihadiri sejumlah keluarga serta teman almarhum. Sebelum dimakamkan, Romo Kariono memimpin dan membaca doa-doa. Keluarga juga ikut menaburkan bunga serta tanah, sebelum serta sesudah jenazah dikuburkan. Selain itu, sebelum dimakamkan, keluarga juga melepaskan seekor merpati, sebagai simbol kebebasan. Keluarga juga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian almarhum. Namun, mereka berharap, agar dua anggota keluarga, yaitu suami (Boendi) serta anak Yenni bisa ditemukan. Mereka juga berangkat dalam satu pesawat saat akan ke Singapura. Jenazah Yenni sudah datang di Kediri pada Senin (19/1) dan dititipkan di tempat penitipan jenazah Kediri selama dua hari, sebelum dimakamkan. Keluarga sengaja menitipkan sambil menunggu keluarga dari luar kota datang. Sebelum berhasil diketahui identitasnya, Tim DIV Polda Jawa Timur sempat kesulitan mengidentifikasi jenazah Yenni Soewono. Namun, akhirnya mereka mengetahui identitas yang bersangkutan dari luka sesar di tubuhnya. Yenni selama ini tinggal di Surabaya, namun, keluarga berniat memakamkan di Kediri, tepatnya di tempat pemakaman klotok, di Kediri. Hingga saat ini belum semua penumpang pesawat AirAsia ditemukan. Jumlah penumpang diketahui sebanyak 155 orang dan tujuh awak pesawat. Pesawat itu diketahui melakukan kontak terakhir pada Minggu (28/12/2014) pukul 06.17 WIB. Seharusnya, pesawat itu mendarat di Singapura pada pukul 08.30 waktu setempat atau pukul 07.30 WIB. Sampai saat ini, upaya penemuan jenazah masih terus dilakukan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015