Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, akan membuka posko Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), yang melibatkan berbagai pihak, jika banjir luapan Bengawan Solo sudah masuk siaga.
"Kalau memang banjir luapan Bengawan Solo sudah masuk siaga banjir (siaga I-13,00 meter) kami baru membuka posko pusdalops yang melibatkan berbagai pihak," kata Kasi Pencengahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Kamis.
Ia menjelaskan pihaknya belum membuka posko pusdalops yang melibatkan berbagai pihak terkait, antara lain, jajaran Kodim 0813, kepolisian resor (polres), taruna siaga bencana (Tagana), juga pihak lainnya, sebab Bengawan Solo, belum pernah masuk siaga selama musim
hujan ini.
Meski demikian, katanya, dalam menangani kejadian banjir bandang yang terjadi beberapa kali di daerahnya, juga melibatkan berbagai pihak terkait.
"Penanganan kejadian banjir bandang kita lakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti Kodim 0813, untuk diajak kerja bakti di lokasi bencana banjir bandang," jelasnya.
Menurut dia, sesuai tugasnya pusdalops harus bersiaga penuh selama 24 jam untuk melakukan pemantauan ancaman datangnya banjir.
Sementara Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia menambahkan sesuai Surat Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro Suyoto, telah dibentuk satuan reaksi cepat (SRC) yang beranggotakan 22 personel.
Selain itu, lanjutnya, masih sesuai SK Bupati Bojonegoro juga sudah dibentuk Tim SAR yang beranggotakan 50 personel.
"Tim SRC dan SAR ini yang paling awal melakukan penanganan kejadian banjir baik bandang maupun luapan Bengawan Solo," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015