Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan pihaknya tetap melakukan pemantauan ketinggian air Bengawan Solo, meskipun ketinggian airnya menyusut drastis dibawah siaga banjir. "Pemantauan ketinggian air Bengawan Solo tetap kita lakukan 24 jam selama musim hujan, tanpa memperhitungkan ketinggian airnya di bawah siaga banjir," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, Kamis. Ia menjelaskan pemantauan ketinggian air Bengawan Solo tidak hanya dilakukan di sejumlah lokasi di daerah hilir Jawa Timur, tetapi juga di hulu, Jawa Tengah. Bahkan, lanjut dia, dalam kondisi terjadi banjir di daerah hilir Jawa Timur, ketinggian air di Kali Madiun, di Madiun, juga dipantau, sebab debit airnya memberikan konstribusi banjir. Ia menyebutkan sejumlah lokasi ketinggian air di daerah hilir Jawa Timur, mulai Karangnongo, Kecamatan Ngraho, Bendung Gerak, di Kecamatan Kalitidu dan di Kecamatan Kota. Selain itu, pemantauan ketinggian air juga dilakukan di Babat, Lamongan, juga di sejumlah lokasi lainnya masih di Lamongan. Pemantauan ketinggian air juga dilakukan di Jurug, Solo, Jawa Tengah, juga di Ndungus, Ngawi. "Yang jelas saat ini ketinggian air Bengawan Solo mulai hulu Jawa Tengah sampai hilir Jawa Timur, jauh dibawah siaga banjir," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015