Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro dan Tuban, masih di bawah siaga banjir. "Ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, hari ini cenderung surut, bahkan di Bojonegoro di bawah siaga banjir," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, Senin. Meski demikian, menurut dia, kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, tetap dilakukan. "Kewaspadaan dilakukan, sebab di daerah hulu, Jawa Tengah, juga Jawa Timur, selama Desember-Januari, sifat curah hujan tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu," jelas dia. Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, yang menyebutkan curah hujan di daerah hulu Jawa Tengah, yang airnya mengalir di daerah hilir juga tinggi. "Perkiraan kami banjir luapan Bengawan Solo lebih besar dibandingkan tahun lalu," ujarnya. Seorang petugas di Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Endro, menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, sempat masuk siaga I dengan ketinggian 13,06 meter, Senin pukul 06.00 WIB. Namun, lanjut dia, ketinggian air berangsur-angsur surut menjadi 12,30 meter (siaga I-13,00 meter), Senin pukul 18.00 WIB. Begitu pula, lanjut dia, dalam waktu bersamaan ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, juga turun menjadi 24,22 meter dan di Ndungus, Ngawi, 3,20 meter. "Ketinggian air Bengawan Solo mulai Ngawi, Bojonegoro dan Tuban, dibawah siaga banjir. Kami juga tidak menerima laporan Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, terjadi banjir," jelasnya. Namun, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Laren, Lamongan, masih masuk siaga banjir dengan ketinggian air 5,10 meter (siaga II), dan Karanggeneng, Lamongan, 3,58 (siaga I). "Ketinggian air di Lamongan juga akan surut, sepanjang tidak ada tambahan air dari daerah Bojonegoro dan sekitarnya," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014