Pamekasan (Antara Jatim) - Bupati Pamekasan Achmad Syafii menyatakan, situasi politik nasional tahun 2014 sangat memengaruhi serapan anggaran dan realisasi program pembangunan di salah satu daerah di Pulau Madura itu. "Rendahnya serapan anggaran di daerah kita pada APBD 2014 ini, salah satunya karena terpengaruh oleh situasi politik di pusat yang belum stabil," kata Bupati Achmad Syafii di Pamekasan, Jumat. Achmad Syafii mengemukakan hal itu menanggapi protes sebagian anggota DPRD Pamekasan yang mempertanyakan rendahnya serapan anggaran pada APBD 2014 yang pada semester pertama sekitar 30 persen. Anggota DPRD dari berbagai fraksi di DPRD Pamekasan dalam acara pendapat umum fraksi-fraksi pada rapat paripurna nota penjelasan RAPBD 2015 berpendapat, rendahnya serapan anggaran karena kurangnya koordinasi antardinas teknis di lingkungan Pemkab Pamekasan. Selain itu, faktor kepemimpinan Bupati Achmad Syafii yang kurang tegas, juga menjadi salah satu pemicu imbauannya tidak diindahkan oleh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan. Namun menurut bupati, pendapat itu tidak benar, karena rendahnya serapan pada APBD 2014 bukan karena faktor daerah, akan tetapi karena pemerintah pusat. "Rendahnya serapan anggaran ini, bukan hanya terjadi di Kabupaten Pamekasan saja, akan tetapi, juga terjadi di semua daerah, termasuk pemerintah pusat," katanya. Bahkan menurut bupati, serapan anggaran pemkab, jauh lebih banyak dibandingkan serapan anggaran pemerintah pusat yang hanya 37,2 persen. "Kalau hingga saat ini, serapan kita kan sudah mencapai 60 persen, dan kami yakin hingga akhir 2014 akan lebih maksimal," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014