Malang (Antara Jatim) - Puluhan pedagang Pasar Dinoyo, Kota Malang, Jawa Timur, yang saat ini berjualan di pasar penampungan Merjosari menagih janji para legislator yang berjanji akan mempertemukan mereka dengan investor dan Dinas Pasar kota itu.
"Kami datang untuk menagih janji bapak-bapak anggota dewan, khususnya Komisi B yang katanya sanggup menjadi fasilitator bagi pedagang-investor dan Dinas Pasar Kota Malang, namun sampai sekarang belum juga terealisasi, padahal pembangunan Pasar Dinoyo hampir rampung dan kami harus pindah ke pasar yang baru," kata koordinator pedagang Pasar Dinoyo, Sabil El Ahsan ketika berada di gedung DPRD setempat, Rabu.
Menurut dia, pertemuan antara pedagang-investor dan Dinas Pasar itu sangat penting karena berkaitan dengan pembahasan harga pengganti peningkatan kualitas bangunan di Pasar Dinoyo. Sebab, tiba-tiba ada perubahan, baik sistem pembayarannya maupun harga jualnya.
Sebenarnya, kata Sabil, pedagang ingin bertemu dengan Komisi B untuk menagih janji itu, namun seluruh anggota Komisi B tidak ada dan katanya ada kunjungan kerja. Karena seluruh anggota Komisi B tidak ada, para pedagang tersebut akhirnya ditemui Komisi C.
Ia mengatakan pembangunan Pasar Dinoyo di Jalan Mayjen Haryono sudah hampir selesai, bahkan Desember sudah dioperasionalkan, tetapi sampai sekarang keputusan terkait harga dan sistem pembayaran masih belum jelas dan belum ada kesepakatan, sehingga pedagang khawatir kalau sistem pembayaran dan harganya tetap seperti yang diinginkan investor, yakni PT Citra Gading Asritama.
Oleh karena itu, lanjutnya, pedagang ingin bertemu Komisi B agar segera ada tindakan dan keputusan yang jelas dan pasti serta tidak ada pihak yang dirugikan. "Teus terang saja, saat ini kami resah karena belum adanya kesepakatan sistem pembayaran dan harga kios atau bedak yang harus kami bayar," tandasnya.
Puluhan pedagang tesrebut akhirnya ditemui anggota Komisi C, Sugiarto. "Yang punya kewenangan memang Komisi B, tetapi sekarang seluruh anggota komisi itu sedang ada kunjungan kerja, nanti akan saya sampaikan ke komisi apa keluhan dan keinginan bapak-bapak semua ini," ujarnya.
Ribuan pedagang Pasar Dinoyo sejak dua tahun terakhir ini menempati pasar relokasi (penampungan) di Merjosari karena pasar tersebut sedang dibangun agar lebih modern. Pada awalnya sistem pembayaran kios (bedak) dilakukan denagn mengangsur setiap hari oleh pedagang, sehingga nominal angsurannya kecil dan terjangkau.
Akan tetapi, menjelang pembangunan selesai, investor meminta pedagang segera membayar uang muka dan pembayarannya hanya bisa diangsur beberapa kali dengan diberi diskon.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014