Oleh Rangga Pandu Asmara Jingga Jakarta (Antara) - Wanda Hamidah menyatakan menerima pemecatan yang dilakukan DPP Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap dirinya, sebagai sebuah konsekuensi yang harus dipikulnya sebagai seorang politisi. "Sebagai politisi saya terima pemecatan ini. Sebagai orang yang turut mendirikan PAN sejak 1998, saya terima konsekuensi logis atas langkah saya pada pilpres kemarin," kata Wanda dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa. Wanda mengatakan dirinya dipecat berdasarkan surat keputusan DPP PAN tertanggal 30 Agustus 2014, yang ditandatangani Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Sekjen PAN Taufik Kurniawan. Wanda mengaku menerima surat itu pada 13 September 2014, dan mengetahui alasan pemecatan disebabkan pada Pilpres lalu dirinya mendukung pasangan Jokowi-JK, bukan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dia menekankan dirinya bisa menerima keputusan partai. Namun satu hal yang membuatnya sedih dan kecewa yakni upaya pemecatan itu mencerminkan adanya kekuasaan elit politik yang hendak memasung suaranya. Dia menjelaskan bahwa keputusannya dalam Pilpres mendukung Jokowi-JK lantaran sosok keduanya dinilai sesuai dengan amanat nasional dan cita-cita reformasi, yaitu bersih dari dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi, serta lebih mau mendengar suara rakyat ketimbang suara elit. "Kalau pak Hendropriyono atau pak Wiranto yang menjadi capres, saya tidak akan dukung," kata Wanda. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014